Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Hari Libur, Penata Rambut Norah Jones Ini Potong Rambut Gelandangan Secara Gratis

Kompas.com - 17/09/2019, 08:33 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - Namanya adalah Mark Bustos. Sehari-hari, dia merupakan penata rambut profesional di salon elite bernama Three Squares Studios.

Di salon yang terletak di Chelsea, New York itu, ongkos memotong rambut sebesar 150 dollar AS (Rp 2,1 juta), dengan klien pesohor seperti Norah Jones hingga Mark Jacobs.

Namun saat hari libur tiba, Bustos bakal mengelilingi kota New York dan memberikan pelayanan memotong rambut gratis bagi gelandangan dan orang miskin.

Baca juga: Paus Fransiskus Ingatkan Para Penata Rambut agar Kurangi Bergosip

Seperti kisah David Terry 2014 silam. Dia merupakan seorang gelandangan yang sehari-hari hidup di jalanan serta Bailey House, rumah bagi penderita HIV.

Pada suatu hari Minggu, dia duduk selama satu jam di sudut East Houston dan Chrystie Streets, dan mendapatkan potong rambut gratis dari Bustos.

"Bisakah Anda bayangkan ini benar-benar terjadi?" ucap Terry senang dilansir The New York Times. Dia kemudian melihat cermin dan mendapati lebih keren dari sebelumnya.

"Yeah sayang, aku masih punya kharisma. Saya raja di dunia ini," kata Terry begitu gembira ketika melihat dia tampak jauh lebih keren dari sebelumnya.

Perbuatan mulianya dikisahkan Huffington Post dimulai pada Mei 2012. Saat itu, dia tengah mengunjungi anggota keluarganya yang tinggal di Filipina.

Di sana, dia menyewa kursi dari pemilik potong rambut setempat, di mana si penata rambut kemudian memberikan layanan gratis kepada gelandangan dan orang miskin.

"Perasaan yang saya dapatkan begitu memuaskan. Jadi, saya memutuskan meneruskan energi positif ini ke New York City," ucap Bustos.

Di hari libur, Bustos mengatakan dia bisa memotong rambut mereka yang kurang mampu sebanyak 10 orang. Bahkan "kliennya" pun tidak saja yang dia temui secara langsung.

Kadang, dia mendapat masukan mengenai "klien" baru baik dari teman maupun para pelanggannya soal keberadaan gelandangan di tempat tinggal mereka.

Idenya, kata Bustos, mudah saja: dia memberi apa yang dia punya. "Entah itu berada di tempat kerja atau pun saat saya di jalana," ujarnya.

"Saya pikir, kami bisa saling berhubungan melalui gaya rambut. Tentu semua orang bahagia jika mendapat potongan yang bagus," lanjut dia.

Bakat maupun niat mulis penata rambut yang kini berusia sekitar 35 tahun itu didapat sejak muda. Pada umur 14 tahun, dia pernah memotong rambut temannya secara gratis.

Baca juga: Sam McKnight, Penata Rambut di Balik Gaya Ikonik Putri Diana

Setiap kali dia memotong rambut, tak lupa Bustos mengabadikan setiap potongan yang dia berikan kepada para "pelanggannya" di Instagram.

Salah satunya adalah Jim, seorang pria dari Long Beach, California, yang baru saja keluar dari penjara dua pekan sebelum rambutnya dipotong.

"Setiap hidup manusia bernilai sama. Kita layak untuk mendapat kesempatan yang kedua," tulis Bustos di Instagram seraya menampilkan hasil potongan Jim.

Bustos menceritakan berbagai reaksi yang dia dapatkan dari mereka yang kurang mampu setiap kali mendapat layanan dari sang penata rambut elite.

Salah satunya adalah Jemar Banks. Bustos bercerita bagaimana selama memotong rambut, Banks hampir tidak pernah mengucapkan sepatah kata pun.

"Hingga ketika saya menunjukkan hasilnya, dia kemudian melihat dan bertanya 'Apakah Anda kenal seseorang yang bakal mempekerjakan saya?'," ungkap Bustos.

Saat melakukan "tugasnya" itu, Bustos kadang ditemani sang kekasih yang acap menawarkan makanan atau minuman yang mereka inginkan.

Reaksi menyentuh yang dia dapatkan adalah, kadang gelandangan itu terkejut ketika diminta dengan sopan apa yang ingin mereka makan.

"Tidak ada yang bertanya kepada saya apa yang ingin saya makan atau minum. Saya biasanya hanya mendapat sampah dan makanan sisa," kata Bustos menirukan ucapan mereka.

Mary E Brosnahan, presiden organisasi nonprofit bernama Coalition for the Homeless sangat mengapresiasi perbuatan baik Bustos di jalanan.

Baca juga: Benarkah Profesor AS Ini Pelaku Pembunuhan Brutal Pria Penata Rambut?

Menurut Brosnahan, potong rambut bukan sekadar potong rambut bagi para gelandangan maupun orang miskin. Dari potongan itu, mereka bisa diingatkan siapa diri mereka sebelumnya.

"Dari gaya itu, mereka ditawarkan diri mereka yang baru, dan membantu mereka dalam mengarungi hidup ini dan memberi peluang lebih baik," terang Brosnahan.

Bustos melanjutkan, dia sering melakukan pekerjaannya di taman, sudut jalan, atau pun tempat di mana orang bakal melihat dan mendapat inspirasi.

Karena kisahnya yang viral, para pengikutnya di Instagram sering memberikan bantuan atau bertanya bagaimana cara mereka untuk bergabung.

"Hanya karena mereka hidup di jalanan dan berpenampilan buruk, bukan berarti mereka tidak berhak mendapat penampilan segar," tegasnya.

Baca juga: Cerita Tukang Cukur Telanjur Potong Rambut Pelanggan Saat Listrik Padam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com