Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Benarkan Anak Osama bin Laden, Hamza bin Laden, Sudah Tewas

Kompas.com - 14/09/2019, 22:38 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membenarkan putra pendiri Al Qaeda Osama bin Laden, Hamza bin Laden, sudah tewas.

Pada akhir Juli dan awal Agustus yang mengutip sumber intelijen, Hamza tewas dalam operasi militer yang melibatkan Washington dua tahun lalu.

Menteri Pertahanan Mark Esper memang mengatakan "dalam pemahamannya", Hamza bin Laden sudah tewas. Namun Trump dan pejabat lain belum mengonfirmasi.

Baca juga: 5 Fakta Hamza bin Laden, Anak Osama bin Laden yang Dijuluki Putra Mahkota Jihad

Akhirnya dalam pernyataan yang dirilis Gedung Putih dikutip AFP Sabtu (14/9/2019), presiden 73 tahun itu mengonfirmasi Hamza sudah tewas.

"Hamza bin Laden, anggota level tinggi Al Qaeda dan putra Osama bin Laden, terbunuh dalam operasi kontra-terorisme di region Pakistan/Afghanistan," bunyi pernyataan itu.

"Kehilangan Hamza bin Laden tak hanya mereduksi kepemimpinan penting Al Qaeda dan simbol ayahnya. Namun juga melemahkan aktivitas kelompok itu," ulas Trump.

Merupakan pewaris takhta dari kelompok Al Qaeda, Kementerian Luar Negeri AS menghargai kepala Hamza senilai 1 juta dollar, atau sekitar Rp 14 miliar.

Baik laporan New York Times maupun NBC menyatakan Hamza bin Laden tewas sebelum Kementerian Luar Negeri AS mengumumkan uang hadiah Rp 14 miliar pada Februari lalu.

Terakhir kali Hamza muncul di hadapan publik adalah lewat media yang dirilis Al Qaeda pada 2018, di mana dia mengancam Arab Saudi dan menyerukan agar rakyat Arab memberontak.

Hamza merupakan anak ke-15 dari total 20 anak yang dipunyai Bin Laden. Dia diyakini berusia 30 tahun dan merupakan "calon pemimpin di Al Qaeda" menurut Kemenlu AS.

Ayahnya pindah ke Afghanistan pada 1996 dan mendeklarasikan perang melawan AS. Hamza kemudian pergi bersamanya, dan sejak saat itu tampil dalam video propaganda Al Qaeda.

Sebagai pemimpin kelompok, Bin Laden kemudian menggelar serangkaian operasi yang menyasar negara Barat dengan puncaknya adalah serangan 11 September 2001 (9/11) di World Trade Center dan Pentagon.

Baca juga: Mengenal Hamza bin Laden, Putra Osama bin Laden, yang Dihargai Rp 14 Miliar oleh AS

Bin Laden terbunuh dalam serangan yang dilangsungkan oleh pasukan elite AS, Navy SEALs, di rumah persembunyiannya di Abbottabad, Pakistan, 2011 silam.

Sering dijuluki sebagai "Putra Mahkota Jihad", dia muncul dalam berbagai rilis video maupun audio berisi seruan agar kematian ayahnya bisa dibalaskan.

Dokumen yang diambil dari rumah ayahnya di Abbottabad ketika penyerbuan 2011 menyebutkan Bin Laden menginginkan Hamza bisa dipersiapkan sebagai penerusnya.

Dalam artikel September 2017, mantan agen FBI dan pakar kontra-terorisme Ali Soufan berkata, Hamza memang dipersiapkan menggantikan si ayah di tampuk kepemimpinan.

"Dengan 'kekhalifahan' ISIS yang nampaknya sudah mulai di ujung tanduk, Hamza kini dipandang sebagai sosok yang bisa menyatukannya," papar Soufan saat itu.

Ketika mendampingi ayahnya dalam tragedi 9/11, Hamza bin Laden sudah belajar memegang senjata dan mempunyai pandangan negatif mengenai AS dan sekutunya.

Pada 2016, Al Qaeda mempublikasikan pesan berisi seruan Hamza agar ISIS maupun kelompok ekstremis lain di Suriah bersatu dan "membebaskan Palestina".

Baca juga: AS Benarkan Anak Osama bin Laden Sudah Tewas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com