Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Akan Ungkap Nama Pejabat Kunci Arab Saudi yang Diduga Terlibat Serangan 11 September

Kompas.com - 13/09/2019, 23:35 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber BBC

WASHINGTON, KOMPAS.com - Departemen Kehakiman Amerika Serikat mengatakan akan mengungkap identitas seorang pejabat Arab Saudi yang selama ini disebut-sebut memiliki keterlibatan dalam serangan teror pada 11 September 2001.

Pihak departemen mengatakan bakal menyampaikan informasi tersebut kepada pengacara yang mewakili keluarga para korban.

Namun tidak jelas apakah informasi yang sama akan diungkapkan kepada publik.

Pada 11 September 2001, sekelompok teroris membajak pesawat penumpang dan menabrakkannya ke gedung World Trade Center (WTC) di New York dan juga markas Pentagon di Washington.

Satu pesawat lain juga dibajak dan dijatuhkan di sebuah ladang di Pennsylvania.

Baca juga: Di Peringatan 18 Tahun Tragedi 9/11, Trump Berjanji Hantam Taliban Lebih Keras

Pemerintah Arab Saudi selalu membantah tudingan telah terlibat atau memiliki hubungan dengan para pelaku pembajakan pesawat, yang diklaim dilakukan oleh Al Qaeda.

Dilansir BBC, sebanyak 15 dari 19 pelaku pembajakan pesawat oleh Al Qaeda yang melancarkan serangan teror diketahui merupakan warga Arab Saudi.

Namun pada 2004, sebuah komisi yang dibentuk Kongres AS untuk menyelidiki insiden 9/11 mengaku tidak menemukan bukti keterlibatan pemerintah Saudi dalam mendanai Al-Qaeda.

Kendati demikian, sebuah laporan oleh Biro Investigasi Federal (FBI) pada 2012, mengungkapkan bahwa mereka sedang menyelidiki dua individu berkewarganegaraan Arab Saudi yang diduga membantu serangan.

Kedua individu tersebut diungkapkan sebagai Fahad al-Thumairy dan Omar Ahmed al-Bayoumi.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Tragedi 9/11 dan Kisah Tak Terungkap di Baliknya

Al-Thumairy diketahui merupakan mantan pejabat konsulat Saudi, sementara Al-Bayoumi sempat dicurigai sebagai perwira intelijen Arab Saudi, menurut pemberitaan Washington Post.

Dalam laporan yang dirilis FBI dalam bentuk keredaksian, juga menyebut adanya pihak ketiga yang terlibat. Namun identitas pihak ketiga itu disembunyikan.

Keluarga para korban telah mendesak kepada pemerintah Saudi untuk mengungkapkan identitas orang tersebut.

Departemen Kehakiman, pada Kamis (12/9/2019), mengatakan, keputusan untuk mengungkap nama pejabat Saudi itu diambil oleh Jaksa Agung William Barr.

Dikatakan bahwa Barr memutuskan untuk tidak menyimpan rahasia negara itu dan membagikan identitas orang tersebut dengan pengacara untuk keluarga para korban.

Baca juga: Interogasi Tahanan Pelaku Serangan 9/11, CIA Pakai Serum Kejujuran

"FBI menyadari kebutuhan dan keinginan keluarga korban untuk memahami apa yang terjadi terhadap orang yang mereka cintai dan meminta pertanggungjawaban dari pihak-pihak yang seharusnya bertanggung jawab," kata Departemen Kehakiman.

Pengacara keluarga para korban mengatakan, individu yang tidak disebutkan identitasnya tersebut kemungkinan merupakan pejabat Saudi yang lebih senior dibandingkan dua nama yang pernah disebutkan dalam laporan FBI pada 2012 silam.

Pihak keluarga korban menyambut baik keputusan Departemen Kehakiman itu.

"Para keluarga korban telah mendedikasikan diri mereka untuk mendapatkan kebenaran dan kami seharusnya tidak perlu memohon informasi mendasar semacam ini, atau menyimpannya dalam kegelapan, tentang peran Saudi dalam serangan itu," kata Terry Strada, salah satu anggota keluarga korban serangan 9/11, seperti dikutip AFP.

Baca juga: YouTube Tak Sengaja Hubungkan Kebakaran Notre Dame ke Tragedi 9/11

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com