Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taiwan Minta Dukungan Negara-negara di Dunia untuk Bisa Berpartisipasi di ICAO

Kompas.com - 13/09/2019, 21:31 WIB
Agni Vidya Perdana

Editor

TAIPEI, KOMPAS.com - Pemerintah Taiwan mengharapkan dukungan dari negara-negara di dunia agar dapat berpartisipasi dalam Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO).

ICAO akan merayakan 75 tahun berdirinya organisasi itu sekaligus menggelar agenda Sidang Majelis ke-40 pada 24 September mendatang, dengan Kanada akan berperan sebagai tuan rumah.

Menjelang sidang majelis, Menteri Perhubungan dan Komunikasi Taiwan, Lin Chia-lung, menulis sebuah artikel yang intinya menyerukan kepada seluruh negara di dunia untuk mendukung partisipasi Taiwan di ICAO.

Baca juga: Tingkatkan Kualitas SDM Penerbangan Sipil, Indonesia Gandeng ICAO

Langkah tersebut guna memastikan keamanan penerbangan penumpang maupun pengiriman barang kargo, demikian menurut pernyataan yang dirilis Kedutaan Besar Taiwan di Jakarta, Jumat (13/9/2019).

Dalam pernyataan tertulisnya, Menteri Lin mengatakan, Taiwan memiliki hubungan transportasi udara yang erat dengan berbagai negara wilayah.

Wilayah Informasi Penerbangan (FIR) Taipei bertanggung jawab atas arus lalu lintas udara yang besar di Asia Timur, dan menyediakan lebih dari 1,75 juta layanan pengendalian lalu lintas udara pada tahun 2018.

Ada hingga 17 bandara di Taiwan, yang melayani lebih dari 68,9 juta penumpang pada 2018.

Baca juga: Performa Navigasi Indonesia Dapat Nilai Sangat Baik dari ICAO

Selain itu, dari 92 maskapai penerbangan yang beroperasi di Taiwan, melayani hingga 313 rute penerbangan penumpang maupun kargo secara reguler, yang menghubungkan 149 kota di seluruh dunia.

"Oleh karena itu, Taipei FIR adalah bagian yang tidak terpisahkan dari FIR global," bunyi pernyataan dari kedutaan besar Taiwan.

"ICAO semestinya memperhatikan kebutuhan Taiwan untuk membangun saluran komunikasi dengan ICAO dan secara langsung mendapatkan informasi peraturan serta ketentuan terbaru untuk memastikan transportasi yang aman bagi penumpang maupun barang kargo di kawasan itu juga di seluruh dunia," lanjut pernyataan itu.

Sementara itu, Menteri Lin turut mengemukakan bahwa Taiwan tidak dapat berpartisipasi dalam pertemuan, mekanisme, dan kegiatan ICAO.

Baca juga: Indonesia Didukung Jadi Anggota Dewan ICAO

"Baik dari ketepatan waktu, pendanaan, dan operasinya, Otoritas Penerbangan Sipil telah membayar lebih banyak upaya dan biaya daripada negara-negara lainnya untuk memastikan keselamatan penerbangan," kata menteri.

"Kami berharap ICAO mau memperhatikan Taiwan agar bisa berpartisipasi dalam Sidang Majelis ICAO, dan mendapatkan informasi dan legitimasi yang diperlukan untuk memenuhi tujuan kerja sama regional ICAO 'langit tidak berlubang (Seamless Sky)' dan sesuai prinsip 'tidak ada yang dikecualikan'."

Menteri Lin juga menyebutkan, awal April 2019 lalu para menteri luar negeri Kelompok G7 mengeluarkan komunike Pertemuan Menteri Luar Negeri, yang menyerukan ICAO untuk menerima partisipasi semua anggota aktif penerbangan sipil internasional.

Baca juga: Situasi Tak Menentu, Warga Taiwan Diperingatkan Tak Kunjungi Hong Kong

"Ini sejalan dengan harapan Taiwan sejak lama untuk berpartisipasi dalam ICAO."

Taiwan adalah pusat aliran penerbangan yang tinggi di Asia Timur, yang bertanggung jawab untuk keselamatan penerbangan regional dan global, serta pengembangan penerbangan sipil global dan kesejahteraan manusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com