"Gambar ini membawa kontroversi. Saya pikir saya harus menjualnya kembali dan menyumbangkan uangnya untuk kepentingan masyarakat," katanya kepada AFP, menjelaskan bahwa 90 persen dari hasil penjualan akan disumbangkan untuk ke rumah sakit setempat.
Sementara sisa uang hasil penjualan lukisan akan diberikan kepada mahasiswa yang melukis karya tersebut sebagai bentuk dukungan.
Baca juga: Ini 16 Lukisan Termahal, Ada yang Seharga Rp 6,48 Triliun
"Jika tidak seperti ini, tidak akan ada yang berani menciptakan karya seni baru," ujar Pakorn.
Nasionalisme Buddha di Thailand tidak sekuat politik di negara tetangga Myanmar itu. Namun dalam kasus pada 2017, seorang biksu Thailand ditahan karena menyarankan membakar masjid.
Ini bukan pertama kalinya citra dan karya seni memicu kontroversi di Thailand.
Tahun lalu, gubernur kota terbesar kedua di Thailand, Chiang Mai, menggugat majalah lokal karena mengunggah gambar yang dianggap "menghujat" karena menggambarkan raja-raja kuno mengenakan masker polusi.
Gambar tersebut dimaksudkan untuk mendesak pihak berwenang segera mengatasi krisis yang telah mengubah kota menjadi salah satu yang paling tercemar di dunia.
Baca juga: Sempat Jadi Misteri, Lukisan Da Vinci Ini Disimpan di Kapal Pesiar Milik MBS
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.