Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Glory to Hong Kong" Jadi Lagu Tema Tak Resmi Aksi Demonstrasi di Hong Kong

Kompas.com - 12/09/2019, 18:18 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

HONG KONG, KOMPAS.com - Ratusan pengunjuk rasa pro-demokrasi memadati sebuah pusat perbelanjaan di Hong Kong, pada Rabu (11/9/2019).

Mereka kemudian bersama-sama menyanyikan sebuah lagu berjudul "Glory to Hong Kong" atau "Kejayaan bagi Hong Kong". Lagu tersebut telah menjadi sebuah lagu tema tak resmi untuk aksi protes di kota semi-otonomi tersebut.

Tidak diketahui siapa pencipta lagu tersebut, yang belakangan telah berulang kali dibawakan dalam aksi unjuk rasa, baik di jalanan, mal, bahkan stadion sepak bola.

Lagu tersebut pertama kali muncul di situs berbagi video, YouTube, pada 31 Agustus lalu dan dengan cepat mendapatkan banyak pengikut di antara mereka yang mendorong kebebasan demokrasi yang lebih besar di Hong Kong.

Baca juga: Situasi Tak Menentu, Warga Taiwan Diperingatkan Tak Kunjungi Hong Kong

Dalam kurun waktu kurang dari dua pekan, versi asli lagu itu telah diputar lebih dari 1,3 juta kali di situs YouTube, belum termasuk sejumlah akun yang mengunggah ulang maupun yang membuat video dengan versi lainnya.

Sebuah video yang diunggah akun Black Blorchestra bahkan menampilkan penggarapan yang lebih serius, dengan musik orkestra yang dibawakan orang-orang dengan mengenakan baju hitam dan masker khas pengunjuk rasa.

Video yang baru diunggah pada Rabu (11/9/2019) lalu itu bahkan sudah diputar lebih dari 800.000 kali dalam sehari.

Lagu Tema Aksi Protes

Lagu "Glory to Hong Kong" kini mulai sering dinyanyikan oleh para pengunjuk rasa saat melakukan aksi demonstrasi, baik di jalanan maupun di pusat perbelanjaan.

Pada Rabu malam lalu, ratusan aktivis pro-demokrasi Hong Kong berkumpul di sebuah mal di kota Sha Tin, di mana mereka kemudian bersama-sama menyanyikan lagu ini.

Baca juga: Peringati Serangan 11 September, Aktivis Hong Kong Batalkan Aksi Hari Ini

Beberapa di antara mereka sambil membawa secarik kertas yang berisi lirik lagu.

"Demi seluruh air mata kami di tanah kami. Apakah Anda merasakan kemarahan dalam tangisan kami."

"Bangkit dan bicaralah, suara kita bergema. Kebebasan akan menyinari kita," demikian sebagian arti lirik lagu tersebut.

Sedikit yang diketahui mengenai pencipta lagu ini, yang hanya menampilkan nama samaran, "Thomas dgx yhl".

Lagu itu juga sempat dinyanyikan saat pertandingan sepak bola pada Selasa (11/9/2019) malam, antara Hong Kong dengan Iran. Para penonton yang juga pendukung demokrasi Hong Kong, menyanyikan lagu tersebut sebelum pertandingan dimulai.

Para kritikus mengatakan, langkah itu menjadi pukulan terhadap kebebasan berbicara di Hong Kong yang seharusnya dijamin dalam kesepakatan penyerahan kembali wilayah semi-otonom itu antara China dengan Inggris.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com