Aksi protes di Hong Kong dipicu RUU Ekstradisi yang menuai tentangan dari warga dan telah memasuki pekan ke-15.
Keberadaan lagu dalam gerakan demokrasi di Hong Kong cukup lekat dan telah dinyanyikan selama bertahun-tahun setiap acara peringatan Tragedi Tiananmen pada 4 Juni.
Pun demikian saat aksi protes Gerakan Payung pada 2014. Saat itu ada tiga lagu yang populer dan kerap dinyanyikan saat melakukan aksi demonstrasi.
Ketiga lagu tersebut, yakni lagu berjudul "Do you hear the people sing" dari musikal "Les Miserables", lagu "Raise the Umbrellas" yang ditulis khusus untuk pergerakan oleh sekelompok artis Kanton, serta lagu "Boundless Oceans, Vast Skies" yang terkenal dibawakan oleh band rock Hong Kong "Beyond", pada awal 1990-an.
Baca juga: Pemimpin Hong Kong Kembali Peringatkan AS untuk Tidak Ikut Campur
Antony Dapiran, seorang pengacara yang berbasis di Hong Kong, telah menulis buku tentang gerakan-gerakan protes di kota itu.
Dia mengatakan, lagu-lagu yang dinyanyikan oleh para aktivis demokrasi pada tahun 2014 menunjukkan optimisme bahwa segala sesuatu dapat berubah.
Namun setelah lima tahun berlalu, musik yang dibawakan tampak lebih suram untuk menyesuaikan suasana di jalanan. "Lagu tema untuk gerakan kali ini jauh lebih suram," kata Dapiran kepada AFP.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.