Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Lingkungan Malaysia Kritik Menteri Siti Nurbaya soal Kabut Asap Indonesia

Kompas.com - 12/09/2019, 14:54 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Menteri Malaysia Yeo Bee Yin menyampaikan kritik kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya soal kabut asap di Indonesia.

Di Facebook, Menteri Energi, Sains, Teknologi, Lingkungan, dan Perubahan Iklim itu menyajikan data terbaru titik panas dari Asean Specialised Meteorological Centre.

Dilansir Today Online Kamis (12/9/2019), data itu menunjukkan titik panas tercatat di Kalimantan (474), Sumatera (387), jika dibandingkan Malaysia (7).

Baca juga: Bantah RI Penyebab Tunggal Kabut Asap, Menteri Siti Protes Malaysia

Dia juga menyanggah klaim Menteri Siti Nurbaya bahwa kabut asap itu sebenarnya berasal dari Sarawak dengan mengunggah gambar arah angin, dan menegaskan klaim itu tidak logis.

"Soal klaim beliau bahwa kabut asap berasal dari Sarawak, lihat saja arah anginnya. Menteri Siti Nurbaya seharusnya tidak berusaha membantah," kritik Yeo.

Pada awal pekan ini, Yeo menyatakan bahwa kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Indonesia merupakan penyebab utama kabut asap yang saat ini Malaysia alami.

Sementara Perdana Menteri Mahathir Mohamad enggan menanggapi klaim Menteri Siti bahwa kabut itu disebabkan oleh karhutla yang berasal dari Sarawak.

"Tidak apa-apa. Itu komentarnya sendiri. Saya kira kami tak perlu mengatakan apa pun," ujar Mahathir selepas menghadiri makan malam di Universitas Binary.

Menteri berusia 36 tahun itu menuturkan, dia mendesak pemerintah Indonesia supaya melakukan upaya guna memadamkan karhutla yang tengah terjadi.

Bahkan, Yeo menambahkan Kuala Lumpur siap menggunakan segala jalur diplomasi yang mereka punya untuk meningkatkan kesadaran Indonesia untuk segera bertindak.

Siti Nurbaya pun menggapi dengan menyatakan dia tidak terima jika Indonesia dituding sebagai penyebab tunggal munculnya asap karhutla di Malaysia.

Pada Selasa (10/9/2019), Siti pun mengatakan dia berencana untuk mengirimkan surat protes kepada duta besar Malaysia, supaya diteruskan ke Putrajaya.

Menurut dia, berdasarkan hasil rapat dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kabut asap sempat melintasi batas Indonesia hanya satu jam yakni pada Minggu (8/9/2019).

Siti melihat ada ada informasi yang ditutupi oleh Malaysia soal persoalan asap. Dia kemudian mencetuskan bahwa kabut asap juga berasal dari wilayah Malaysia sendiri.

"Asap yang masuk ke Malaysia, ke Kuala Lumpur, itu dari Serawak kemudian dari Semenanjung Malaya, dan juga mungkin sebagian dari Kalimantan Barat. Oleh karena itu seharusnya obyektif menjelaskannya," kata dia.

Baca juga: Bandara Cilik Riwut Diselimuti Kabut Asap Tebal, Pesawat Garuda Batal Mendarat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com