JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Australia dan Selandia Baru melalui duta besar mereka memberikan ucapan belasungkawa setelah dilaporkan mantan Presiden RI BJ Habibie meninggal dunia.
Duta Besar Australia untuk Indonesia Gary Quinlan menuliskan ucapan dukacita melalui kicauan di Twitter setelah BJ Habibie meninggal pada Rabu petang (11/9/2019).
Baca juga: Polri: BJ Habibie Putra Terbaik Bangsa
"Belasungkawa yang mendalam saya sampaikan atas meninggalnya mantan Presiden RI Bapak BJ Habibie," kata Quinlan di twit baik dalam bahasa Indonesia maupun Inggris.
Deepest condolences on the passing of Former Indonesian President Bapak BJ Habibie. He is remembered for his and courage in Indonesia’s transition to democracy and his passion and innovative drive in promoting engineering and technology in Indonesia. Vale Bapak BJ Habibie. pic.twitter.com/OtH0lqxn4M
— Gary Quinlan (@DubesAustralia) September 11, 2019
"Beliau dikenang karena keberaniannya dalam transisi Indonesia menuju demokrasi. Gairah serta inovasinya mendorong pengembangan teknologi. Selamat jalan Bapak BJ Habibie," ujarnya.
Selain Quinlan, ucapan juga datang dari Duta Besar Selandia Baru Jonathan Austin yang menyebut mendiang mantan presiden asal Parepare sebagai sosok pemberani.
"Dengan berani, beliau mengizinkan rakyat Timor Timur menentukan masa depan mereka, dan menentukan langkah pertama mengembalikan Indonesia ke ranah demokrasi," ujarnya.
Sorry to hear of the death of former Indonesian President B J Habibie, who oversaw the first stage of Indonesia's return to democracy and had the courage to allow the East Timorese to choose their future.
— Jonathan Austin (@jaustinNZ) September 11, 2019
Sebelumnya, BJ Habibie yang menjabat sebagau Presiden ketiga RI pada 21 Mei 1998 hingga 20 Oktober 1999 meninggal di RSPAD Gatot Subroto, sejak 1 September.
Putra Habibie, Thareq Kemal Habibie, mengonfirmasi bahwa sang ayah meninggal dunia pukul 18.05 WIB. Dia mengapresiasi tim dokter yang sudah merawat ayahnya.
Thareq mengatakan, sang ayah meninggal dunia karena sudah berusia tua sehingga sejumlah organ dalam tubuhnya mengalami degenerasi. Salah satunya adalah jantung.
Kondisi Habibie memang sempat menurun belakangan ini. Perkembangan kondisi kesehatannya terus dipantau oleh 44 dokter yang tergabung dalam tim dokter kepresidenan.
Ada yang ahli jantung hingga otak. Pada tahun 2018 lalu, kondisi Habibie juga menurun karena kelelahan setelah melakukan kegiatan di berbagai kota di Indonesia.
Pada tahun yang sama, ia juga pernah dirawat di Jerman karena mengalami kebocoran klep jantung.
Akibat kebocoran tersebut, terjadi penumpukan air di paru-parunya hingga 1.5 liter, sehingga Habibie kesulitan untuk bernafas.
Presiden Joko Widodo mengutus tim dokter kepresidenan ke Jerman guna memantau kesehatan Habibie.
Dua tahun sebelumnya, yakni pada tahun 2016, Habibie juga sempat dirawat di rumah sakit RSPAD Gatot Subroto.
Baca juga: BJ Habibie Wafat, Djarot: Beliau Selalu Menginspirasi Seluruh Rakyat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.