Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Situasi Tak Menentu, Warga Taiwan Diperingatkan Tak Kunjungi Hong Kong

Kompas.com - 11/09/2019, 18:24 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber Reuters

TAIPEI, KOMPAS.com - Partai Progresif Demokratik (DPP), yang berkuasa di Taiwan, memperingatkan kepada warga negara itu untuk sementara menghindari mengunjungi Hong Kong.

Hal tersebut menyusul situasi tak menentu di kota yang duduki China itu, serta setelah seorang warga Taiwan dilaporkan ditahan di China atas tuduhan melanggar keamanan negara.

Aksi protes warga pro-demokrasi yang berkepanjangan di Hong Kong turut meningkatkan tensi hubungan yang sudah tegang antara Taiwan dengan China.

Baca juga: Aktivis Pro-Demokrasi Hong Kong Minta Bantuan Taiwan

Dilaporkan Reuters, China sebelumnya mengumumkan telah menahan Lee Meng-chu, seorang penasihat asal sebuah kota kecil di Taiwan, yang dilaporkan hilang sejak 19 Agustus lalu.

Lee dilaporkan hilang setelah melakukan perjalanan ke kota Shenzhen di China selatan, yang berbatasan langsung dengan Hong Kong.

Diketahui kemudian bahwa dia telah ditahan otoritas China setelah dituduh terlibat dalam "tindakan kriminal yang membahayakan keamanan negara".

Lee diketahui terakhir kali telah menyebarkan foto-foto aksi protes Hong Kong dan pasukan militer China yang ditempatkan di perbatasan sebelum hilang, menurut laporan media Taiwan, Central News Agency (CNA).

Baca juga: Taiwan Tawarkan Suaka bagi Peserta Demo Hong Kong, China Marah

"(Karenanya) Partai Progresif Demokratik mendesak kepada warga Taiwan untuk menghindari mengunjungi Hong Kong dan China karena situasi internal yang sedang sulit," ujar partai itu dalam pernyataannya.

Partai tersebut turut menyuarakan kecaman keras terhadap otoritas China atas penahanan Lee.

"Jika Anda harus mengunjungi daerah-daerah ini, Anda wajib memberi perhatian serius pada keselamatan dan melaporkan keberadaan Anda kepada keluarga dan teman-teman Anda setiap saat," lanjut pernyataan partai itu.

Kasus penahanan warga Taiwan oleh China itu terjadi di tengah situasi sulit dalam hubungan lintas selat antara kedua pemerintahan.

Hal itu ditambah dengan aksi protes warga Hong Kong yang menentang pemerintah sejak Juni lalu telah memasuki pekan ke-14 dan pengunjuk rasa mulai mencari dukungan dari pihak asinig, termasuk Taiwan dan presiden Amerika Serikat.

Baca juga: Ribuan Demonstran Minta Bantuan Presiden AS untuk Bebaskan Hong Kong

Di Beijing, juru bicara Kantor Urusan Taiwan China, Ma Xiaoguang, mengatakan bahwa Lee sedang menjalani pemeriksaan "sesuai hukum yang berlaku". Dia tidak memberi rincian lebih lanjut.

Sementara di Taiwan, Dewan Urusan China Daratan menuntut kepada Beijing untuk memberikan penjelasan lebih lengkap, termasuk informasi mengenai keberadaan Lee, serta tuduhan yang dihadapinya.

"Otoritas (China) daratan belum memberi tahu kami maupun keluarganya. Juga belum memberikan penjelasan," kata dewan tersebut.

Meski dengan ada ketegangan antara pemerintah Taiwan dengan China, banyak warga Taiwan yang mengunjungi wilayah daratan, baik untuk berlibur, maupun melakukan perjalanan bisnis, dengan Beijing masih menjadi salah satu mitra dagang utama pulau itu.

Baca juga: Pemimpin Hong Kong Kembali Peringatkan AS untuk Tidak Ikut Campur

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com