Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton Dipecat Trump, Iran Pun Gembira

Kompas.com - 11/09/2019, 08:15 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

TEHERAN, KOMPAS.com - Iran menyambut gembira kabar Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) John Bolton yang dipecat oleh Presiden Donald Trump.

Penasihat Presiden Hassan Rouhani, Hesameddin Ashena berkata, terdepaknya Bolton merupakan tanda bahwa AS menuai kekalahan dalam menerapkan tekanan.

"Marginalisasi John Bolton dan terdepaknya dia bukanlah kecelakaan. Melainkan bukti kekalahan strategi menekan AS kepada Iran," ujar Ashena di Twitter.

Baca juga: Sering Berbeda Pendapat, Trump Akhirnya Pecat Penasihat Keamanan Nasional John Bolton

"Tidak diragukan bahwa Iran mampu mengubah pendekatan AS. Kami tidak akan mundur. Blokade terhadap kami akan berakhir," kata Ashena dilansir AFP Selasa (10/9/2019).

Melalui kicauannya di Twitter, Trump mengumumkan mendepak John Bolton sebagai penasihat keamanan nasional. Jabatan yang diembannya sejak April 2018.

Trump menjelaskan dia sering berbeda pendapat dengan mantan Duta Besar AS untuk PBB dalam beberapa hal. Terutama Iran yang menjadi obyek sanksi sejak 2018.

Sanksi itu diberikan setelah setelah secara sepihak, Trump mengumumkan menarik diri dari perjanjian nuklir 2015 yang diciptakan oleh pendahulunya, Barack Obama.

Sekitar 90 menit setelah Bolton dipecat, Menteri Keuangan Steven Mnuchin mengatakan Trump siap untuk bertemu Rouhani tanpa prasyarat apa pun.

"Beliau senang jika bisa bertemu tanpa prasyarat. Tapi, kami akan mempertahankan kampanye tekanan maksimum kami," jelas Mnuchin dalam konferensi pers.

Sementara Menteri Luar Negeri Mike Pompeo yang berdiri di sampingnya menjawab "tentu" saat ditanya kemungkinan Trump bertemu Rouhani di Sidang Umum PBB bulan ini.

Hanya, Mnuchin menampik dengan kepergian Bolton, maka AS bakal mengambil pendekatan moderat terhadap Teheran dengan menegaskan sanksi masih tetap berlaku.

Sanksi itu diberikan antara lain kepada komandan maupun figur senior sayap Garda Revolusi, Pasukan Quds, hingga Hezbollah yang bersekutu dengan Iran.

"Anda tahu, sanksi yang diterapkan berjalan. Saya menyatakan bersama Menteri Pompeo dan presiden bahwa kami sejalan atas tekanan terhadap Iran," tegas Mnuchin.

Adapun pengumuman sanksi baru bakal dilakukan sebelum peringatan tragedi 9/11. Yakni serangan 11 September 2001 yang dilancarkan Al Qaeda ke New York dan Washington.

Pompeo kemudian berujar sanksi itu diharapkan bakal memperkuat upaya dalam operasi kontra-terorisme, dan menegaskan tragedi 9/11 tidak akan kembali terulang.

Baca juga: Iran: Klaim Penasihat Keamanan Nasional AS Menggelikan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com