Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER INTERNASIONAL] Pertarungan Buaya dan Anakonda | Sikap Taliban atas Ucapan Trump

Kompas.com - 11/09/2019, 06:18 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

KOMPAS.com - Kelompok Taliban merespons ucapan Presiden Amerika Serikat (AS) yang membatalkan pertemuan rahasia yang sedianya dilakukan di luar Washington akhir pekan kemarin.

Taliban menyebut mereka menyayangkan pembatalan itu, dan memperingatkan AS bakal lebih menderita karena sudah menarik diri dari agenda tersebut.

Kemudian dari Brasil, sebuah pertarungan mengerikan antara dua reptil, buaya dan anakonda, masing-masing sepanjang 1,8 dan delapan meter terjadi.

Respons Taliban dan pertarungan dua predator itu bisa Anda simak selengkapnya dalam kabar populer internasional sepanjang Selasa (10/9/2019) hingga Rabu (11/9/2019).

1. Pertarungan Buaya 1,8 Meter dan Anakonda Sepanjang 8 Meter, Siapa yang Menang?
Seorang fotogreafer menceritakan kisah menakjubkan tentang pertarungan mengerikan antara buaya sepanjang 1,8 meter dengan anakonda 8 meter.

Ular hijau itu tertangkap lensa kamera menangkap caiman yang di Pantanal, Brasil, setelah menemukannya di rawa-rawa lahan basah yang menjadi habitat keduanya.

Sang fotogreafer Kevin Dooley menuturkan bagaimana dia bisa menemukan dua hewa itu sedang bertarung dan mengabadikannya. Bagaimana selengkapnya bisa Anda baca di sini.

2. Dampak Gelombang Panas Landa Perancis, Hampir 1.500 Orang Meninggal
Menteri Kesehatan Perancis menyatakan, hampir 1,500 orang meninggal akibat terkena dua gelombang panas yang melanda negara itu pada musim panas tahun ini.

Dalam wawancara radio, Agnes Buzyn menuturkan bahwa jumlah itu merupakan penurunan hingga 10 kali lipat jika dibandingkan suhu panas yang terjadi 2003 silam.

Menurut Buzyn, jumlah korban meninggal yang menurun jauh itu terjadi berkat sejumlah kebijakan pencegahan. Seperti apa lengkapnya, Anda bisa membacanya di sini.

3. Taliban: Ada 2 Cara Mengakhiri Pendudukan di Afghanistan, Jihad atau Negosiasi
Taliban merespons dengan menyesalkan ucapan Presiden AS Donald Trump yang menyebut perundingan dengan mereka sudah "mati" setelah sebelumnya membatalkan pertemuan rahasia.

Perang komentar di antara kedua pihak memunculkan kekhawatiran terjadinya kekerasan baru setelah Trump dan Taliban siap bertarung buntut kolapsnya pembicaraan.

Pernyataan yang diutarakan juru bicara Zabihullah Mujahid itu menuturkan ada dua cara yang bisa mereka tempuh. Apa saja itu, silakan Anda simak di sini.

4. AS Selamatkan Mata-mata Top Rusia yang Beberkan Peran Putin di Pilpres 2016
Sebuah laporan eksklusif memperlihatkan bagaimana AS menyelamatkan mata-mata top di Rusia yang beberkan peran Presiden Vladimir Putin dalam Pilpres AS 2016.

Sumber yang terlibat dalam rencana itu kepada CNN menuturkan, ekstraksi atau penarikan dilakukan salah satunya kekhawatiran akan pemerintahan Presiden Donald Trump.

Dilansir Selasa (10/9/2019), sumber itu berkata pemerintahan Trump berulang kali salah menangani informasi rahasia, dan bisa mengungkapkan jati diri si mata-mata.

Keputusan untuk melakukan penarikan terjadi setelah Trump melakukan pertemuan dengan pejabat Rusia di Gedung Putih. Bagaimana pertemuan itu berlangsung bisa disimak di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com