Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Media Rusia Ungkap Identitas Mata-mata yang Diselamatkan oleh AS

Kompas.com - 10/09/2019, 19:07 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

 

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Kabar tentang seorang mata-mata tingkat tinggi yang diselamatkan oleh Amerika Serikat (AS) dari Rusia tak pelak jadi perhatian media setempat.

Media Rusia mulai menguarkan spekulasi identitas si agen rahasia, dengan harian seperti Daily Storm kemudian memberitakan sosok bernama Oleg Smolenkov.

Diberitakan Russian Today Selasa (10/9/2019), sebelum 2010 Smolenkov diketahui bekerja di Kedutaan Besar Rusia di AS, sebelum masuk menjadi pegawai kepresidenan.

Baca juga: AS Selamatkan Mata-mata Top Rusia yang Beberkan Peran Putin di Pilpres 2016

Setelah itu dia menjadi penasihat negara level tiga. Smolenkov kemudian membawa istri dan tiga anaknya untuk berlibur ke Montenegro pada 14 Juli 2017.

Saat berlibur itulah, keberadaan mereka tiba-tiba menghilang tanpa jejak. Polisi yang menyelidiki raibnya keluarga Smolenkov menyatakan terdapat kemungkinan mereka dibunuh.

Juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin, Dmitry Peskov, dalam konferenis pers mengatakan Smolenkov memang pernah bekerja di Kremlin, tetapi dipecat.

Diberitakan AFP, Peskov menyebut laporan yang dipublikasikan oleh media AS tersebut tak lebih dari sebuah genre fiksi.

"Saya tak tahu dia mata-mata atau bukan. Tapi dia memang pernah bekerja di sini sebelum dipecat," terangnya.

Sementara media AS NBC mengklaim mereka menemukan seorang pria yang tinggal di Washington. Berdasarkan keterangan FBI, ciri-cirinya mirip dengan terduga agen rahasia.

Ketika koresponden jaringan itu hendak mendekati kediaman si terduga mata-mata, dua pria yang mengaku temannya tiba-tiba datang dan bertanya mengapa dia ingin menemuinya.

Laporan tentang agen rahasia yang dikeluarkan dari Rusia oleh AS pertama kali diembuskan oleh dua media ternama, The New York Times dan CNN pada Senin (9/9/2019).

Menurut laporan itu, si mata-mata disebut mempunyai akses ke ruangan Putin. Bahkan, dia pernah mengirim gambar berbagai dokumen yang ada di meja sang presiden.

Si agen rahasia menyuplai informasi rahasia kepada intelijen AS selama 10 tahun terakhir. Salah satunya adalah bukti Putin memerintahkan intervensi Pilpres AS 2016.

The Times mewartakan ketika CIA pertama kali menawarkan untuk mengeluarkan si informan buntut masifnya pemberitaan media berkaitan dugaan intervensi Rusia itu.

Baca juga: Tarik Mata-mata dari Rusia, AS Alami Kebutaan

Si agen rahasia awalnya menolak dengan alasan keluarga, dan sempat memunculkan kepanikan di tubuh intelijen AS bahwa dia sudah menjadi agen ganda.

Beberapa bulan kemudian, sumber Rusia itu kembali ditawarkan untuk dipulangkan. Sebabnya adalah pertemuan antara Presiden Donald Trump dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dan Duta Besar Rusia untuk AS Sergey Kislyak.

Dalam pertemuan di Ruang Oval Mei 2017 itu, Trump sempat menyinggung tentang si agen rahasia meski tidak menyebutkan identitasnya kepada Lavrov dan Kislyak.

Diskusi itu dilaporkan membuat intelijen AS ketar-ketir, hingga puncaknya mereka membahas operasi untuk menarik mata-mata tersebut dari Rusia.

Seorang sumber internal di Washington menuturkan, keputusan untuk menarik mata-mata itu dari Rusia membuat mereka mengalami "kebutaan" yang cukup signifikan.

Sebabnya, mereka tidak bisa mengakses internal Rusia saat pemilu sela yang terjadi November 2018. Begitu juga Pilpres AS yang akan berlangsung 2020 mendatang.

Sumber internal Washington mengatakan, mereka mempertimbangkan Rusia sebagai salah satu ancaman bagi keamanan nasional AS, bersama dengan China.

Karena itu, keputusan menyelamatkan si mata-mata dari Rusia membuat mereka tidak bisa menerima informasi level tinggi di tengah tensi dua negara yang memanas.

"Dampaknya bakal sangat besar karena sangat sulit mengembangkan sumber yang bisa mendapatkan kepercayaan di lingkaran dalam penguasa, khususnya Rusia," terang pejabat anonim itu.

Baca juga: Israel Ungkap Iran Berusaha Rekrut Agen Rahasia dari Palestina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com