Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Ekor Gajah Lepas Kendali di Festival Keagamaan di Sri Lanka, 17 Orang Luka-luka

Kompas.com - 10/09/2019, 18:46 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

KOTTE, KOMPAS.com - Dua ekor gajah lepas kendali saat diikutsertakan dalam sebuah festival keagamaan di Sri Lanka, pada Sabtu (7/9/2019) malam.

Setidaknya 17 orang dilaporkan mengalami luka-luka, setelah dua ekor gajah yang diikutkan dalam festival tahunan agama Buddha di ibu kota Kotte.

Para korban luka termasuk anak-anak dan sebagian besar adalah perempuan. Juga ada penjaga kuil yang bertugas menunggangi salah seekor gajah dalam festival.

Saat gajah-gajah yang telah didandani dengan kostum dan mahkota lampu itu mendadak lepas kendali, para pengunjung festival berlarian, berebut menyelamatkan diri.

Baca juga: Pemerintah Denmark Tebus 4 Gajah Sirkus Terakhir Senilai Rp 22 Miliar untuk Dipensiunkan

Insiden tersebut sempat terekam kamera salah seorang pengunjung yang kemudian menjadi viral di dunia maya.

Dalam rekaman video, tampak bagaimana salah seekor gajah dalam festival yang mendadak hilang kendali dan mulai berlari sambil menyingkirkan orang-orang dari hadapannya menggunakan belalai.

Beruntung tidak sampai ada korban yang mengalami cedera serius, demikian menurut pihak penyelenggara festival, dikutip AFP.

Menurut salah seorang pakar gajah, Jayantha Jayewardene, gajah-gajah tersebut sedang berada dalam masa musth, yakni masa di mana hormon reproduksinya melonjak.

Baca juga: Gajah Kurus di Sri Lanka Ini Dipaksa Berparade di Festival Kostum

Disampaikannya, gajah-gajah yang sedang dalam masa itu tidak seharusnya diikutsertakan dalam kegiatan festival yang mengharuskanya berada di antara banyak orang.

"Kedua gajah itu seharusnya tidak diikutkan dalam kontes. Ada sistem yang diatur dengan jelas untuk menilai kondisi hewan sebelum mengizinkannya berpartisipasi," kata Jayawardene.

Jayawardene menilai pihak penyelenggara telah mengabaikan aturan tersebut yang menyebabkan terjadinya insiden.

Di antara para korban luka, sebagian besar telah diizinkan untuk pulang, sementara masih ada satu korban yang dalam pengawasan untuk mengetahui kondisi cedera pada bagian perutnya.

Festival keagamaan di mana insiden terjadi merupakan sebuah prosesi tahunan di kuil Buddha berusia 600 tahun, di Kotte. Selain menampilkan gajah yang telah dirias dengan kostum, acara festival juga dimeriahkan sejumlah penari dan penampil.

Baca juga: Gajah Suci Lahirkan Anak Kedua, Netizen Diminta Pilih Nama

Namun penampilan gajah yang telah didandani dengan konstum berhiaskan lampu dan jubah berwarna cerah tetap menjadi daya tarik utama festival tersebut, di mana para keluarga kaya akan mengikutsertakan gajah mereka sebagai simbol kemakmuran dan kemuliaan.

Gajah juga kerap menjadi hewan peliharaan kuil, di mana dalam agama Buddha, hewan besar itu memiliki makna tersendiri, yakni dalam kisah Ratu Maya dari Sakya, ibu dari Buddha, yang bermimpi dia dikunjungi oleh seekor gajah sebagai ramalan kelahirannya.

Belum lama ini, sebuah insiden yang melibatkan gajah juga menjadi pusat perhatian, dengan seekor gajah berusia 70 tahun yang sangat kurus, kelelahan setelah diikutsertakan dalam parade pada pertengahan Agustus.

Sebelumnya pada tiga tahun lalu, dua ekor gajah berkelahi saat upacara di kuil, menyebabkan kericuhan yang menewaskan seorang wanita dan melukai 12 lainnya.

Baca juga: Diduga Mati Tersengat Listrik, Gajah Ditemukan Tinggal Kerangka

Catatan resmi menunjukkan ada sekitar 200 gajah peliharaan di Sri Lanka, sebuah negara di mana populasi gajah di alam liar diperkirakan mencapai sekitar 7.500 ekor.

Gajah di Sri Lanka termasuk dalam gajah Asia yang terdaftar sebagai spesies terancam punah dan masuk dalam daftar merah IUCN, yang melacak kepunahan spesies.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com