HONG KONG, KOMPAS.com - Pemimpin Hong Kong kembali memperingatkan Amerika Serikat untuk tidak ikut campur dalam tanggapan pemerintahnya terhadap gerakan pro-demokrasi di kota itu.
Peringatan itu muncul menyusul aksi protes akhir pekan lalu di mana massa menyerukan permintaan bantuan kepada presiden Amerika Serikat agar bertindak, meningkatkan tekanan, dan membebaskan kota Hong Kong dari China.
Ratusan massa pengunjuk rasa, pada Minggu (8/9/2019) melakukan aksi berbaris menuju konsulat Amerika terdekat untuk meminta kepada Kongres AS mengesahkan RUU yang menyatakan dukungan terhadap gerakan pro-demokrasi di Hong Kong.
Baca juga: Mahathir: Demo Hong Kong Bukti Keterbatasan Satu Negara Dua Sistem
Rancangan undang-undang yang diusulkan tersebut dapat merusak hak istimewa perdagangan AS khusus Hong Kong dengan mengamanatkan pemeriksaan berkala terhadap otoritas berwenang apakah masih menghormati Undang-Undang Dasar, yang mendukung status semi-otonom kota itu.
Namun pemimpin eksekutif Hong Kong yang pro-Beijing, Carrie Lam, memperingatkan bahwa setiap perubahan dalam hubungan ekonomi Hong Kong dengan Washington akan dapat mengancam keuntungan bersama.
"Sangat tidak pantas bagi negara mana pun untuk ikut campur dalam urusan Hong Kong," ujar Lam kepada wartawan, Selasa (10/9/2019).
Baca juga: Ribuan Demonstran Minta Bantuan Presiden AS untuk Bebaskan Hong Kong
"Saya berharap tidak ada lagi orang di Hong Kong yang secara aktif menjangkau untuk memberi tahu Amerika Serikat agar mengambil tindakan," tambah Lam, dikutip AFP.
Sejumlah politisi AS di kedua kubu telah menyatakan dukungannya terhadap para pengunjuk rasa yang menginginkan demokrasi di Hong Kong.
Namun pemerintahan Presiden Donald Trump telah memilih untuk mempertahankan pendekatan yang lebih mudah dalam kaitannya dengan perang dagang melawan China.
Trump telah menyerukan resolusi damai untuk krisis politik dan mendesak Beijing untuk tidak meningkatkan tindakan kerasnya dalam mengatasi aksi protes.
Baca juga: Pemimpin Hong Kong: China Dukung RUU Ekstradisi Dicabut
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan