SEOUL, KOMPAS.com - Korea Utara (Korut) dilaporkan menembakkan proyektil. Beberapa saat setelah mereka menawarkan pertemuan dengan Amerika Serikat ( AS).
Negosiasi dua negara menjadi buntu sejak gagalnya pertemuan kedua antara Presiden AS Donald Trump dengan Pemimpin Korut Kim Jong Un di Vietnam Februari lalu.
Menurut militer Korea Selatan (Korsel), Korea Utara menembakkan dua proyektil yang terbang hingga 330 km dari area Kaechon di Provinsi Pyongan Selatan.
Baca juga: Korea Utara Kembali Tembakkan 2 Proyektil ke Laut
"Kami mendesak kepada Utara untuk menghentikan aksi yang bisa memanaskan situasi di kawasan," demikian pernyataan Kantor Staf Gabungan Korsel dilansir AFP Selasa (10/9/2019).
Tidak ada detil lain yang disajikan Seoul. Namun ini adalah uji coba terbaru sejak Agustus, dengan tes sebelumnya diidentifikasi sebagai rudal jarak pendek.
Sementara Amerika Serikat (AS) melalui pejabat seniornya menuturkan mereka sudah menerima informasi bahwa Pyongyang menembakkan dua proyektil.
"Kami terus melakukan pengawasan akan situasi ini, dan mendiskusikannya dengan sekutu kami di kawasan," kata pejabat senior yang tak disebut identitasnya itu.
Trump dan Kim sepakat untuk memulai kembali negosiasi sejak bertemu di Zona Demiliterisasi Juni lalu. Namun, pembicaraan itu urung terlaksana.
Kepada KCNA, Wakil Menteri Luar Negeri Korut Choe Son Hui berujar, mereka siap untuk duduk bersama AS dan berdiskusi soal denuklirisasi akhir September ini.
Komentar Choe terjadi setelah di akhir Agustus, dia memperingatkan ekspektasi Korut untuk bisa berdialog dengan Washington perlahan-lahan menghilang.
Saat ditanya prospek pembicaraan level bawah September ini, Trump mengatakan dia punya hubungan baik dengan Kim. "Saya selalu berkata pertemuan itu tidak buruk. Mari lihat apa yang akan terjadi," katanya.