WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan, perundingan damai dengan Taliban sudah "mati" menyusul pembatalan pertemuan rahasia dengan pemberontak Afghanistan itu.
"Mereka sudah mati. Sejauh yang saya tahu, (perundingan damai) itu sudah mati," kata presiden dari Partai Republik itu kepada awak media di Washington.
Pernyataan itu terjadi setelah Trump mendadak membatalkan rencana pertemuan rahasia pemimpin Taliban di fasilitas kepresidenan AS di Camp David di luar Washington.
Baca juga: Tentara AS Tewas dalam Serangan di Afghanistan, Trump Batalkan Negosiasi Damai dengan Taliban
Dilansir AFP Senin (9/9/2019), Trump kemudian menyatakan bahwa serangan AS kepada gerilyawan itu kembali sengit sejak invasi lebih dari satu dekade silam.
"Selama empat hari terakhir, kami sudah menekan musuh kami lebih keras daripada yang terjadi dalam 10 tahun silam!" kata Trump dalam kicauannya di Twitter.
Kemudian pada Minggu (8/9/2019), Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengklaim militer AS sudah meluluhlantakan setidaknya ribuan Taliban dalam 10 hari terakhir.
Dengan gusar, Trump membantah bahwa efek cambukan yang timbul karena pernyataannya itu menjadi penyebab kekacauan yang terjadi di Afghanistan.
Hingga akhir pekan ini, terdapat ekspektasi bahwa perundingan damai akan membuat AS menurunkan jumlah pasukannya di Afghanistan. Gantinya, Taliban menawarkan keamanan.
Namun tiba-tiba pada Sabtu (7/9/2019), presiden berusia 73 tahun itu membatalkan negosiasi yang sedianya bakal dia pimpin sendiri di fasilitas Camp David.
Trump menuturkan pembatalan pertemuan itu terjadi setelah Taliban mengaku sebagai pelaku bom bunuh diri di Kabul yang menewaskan 12 orang, salah satunya serdadu AS.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.