Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Bom Bunuh Diri di Kamp Militer Filipina, Pelaku Kenakan Baju Abaya

Kompas.com - 09/09/2019, 11:56 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

INDANAN, KOMPAS.com - Serangan bom bunuh diri menargetkan sebuah kamp militer di Filipina, Minggu (8/9/2019).

Tidak ada korban akibat serangan tersebut selain pelaku pembom bunuh diri, yang dilaporkan merupakan seseorang yang mengenakan gaun abaya.

Serangan terjadi sekitar pukul 17.48 waktu setempat di markas militer di Idanan, provinsi Sulu, menurut laporan Manila Times.

"Pelaku penyerangan yang mengenakan abaya mencoba memasuki markas militer yang ditempati Batalion Infanteri Ke-35 Militer Filipina," kata Letnan Kolonel Gerard Monfort, juru bicara Pasukan Gabungan Sulu.

Baca juga: Pesta Pernikahan di Afghanistan Diguncang Bom Bunuh Diri, 63 Orang Tewas

Petugas menghentikan tersangka yang tampak mencurigakan dengan bagian perut terlihat besar dan sesaat kemudian ledakan terjadi.

Tidak ada tentara yang menjadi korban dalam serangan, menurut Monfort.

Sementara ditambahkan Letjen Cirilito Sobejana, komandan militer Komando Mindanao Barat, berdasarkan sisa tubuh pelaku peledakan yang ditemukan di lokasi, tersangka diduga merupakan warga asing.

Otoritas berwenang telah mengamankan bagian kepala pelaku peledakan. Namun Sobejana tidak dapat mengonfirmasi apakah pelaku merupakan wanita atau pria.

"Alat pemicu ledakan juga telah ditemukan. Lokasi kejadian telah diamankan dan penyelidikan sedang berlangsung," ujar Sobejana.

Baca juga: Bom Bunuh Diri Kembar Guncang Tunisia, 1 Orang Tewas

Diberitakan AFP, serangan yang terjadi di kamp militer di Indanan, Provinsi Sulu itu menjadi insiden serangan bom bunuh diri keempat di Filipina, sejak Juli 2018.

Serangan bom bunuh diri pertama juga terjadi di Indanan, pada 28 Juni lalu, dengan delapan orang tewas, termasuk dua tersangka.

Sementara pada Januari lalu, serangan bom kembar yang juga diduga dilakukan pembom bunuh diri terjadi di katedral di Jolo, yang menewaskan 20 orang dan melukai puluhan lainnya.

Kelompok teroris ISIS mengklaim bertanggung jawab atas tiga serangan bom bunuh diri sebelumnya, namun belum ada pihak yang mengklaim serangan pada akhir pekan kemarin.

Militer menduga kelompok Abu Sayyaf bisa menjadi pihak di belakang serangan.

Baca juga: Terungkap, Inilah Identitas Salah Satu Pelaku Bom Bunuh Diri Sri Lanka

Serangan bom bunuh diri itu terjadi hanya selang sehari setelah pemboman yang terjadi di sebuah pasar di pulau Mindanao, yang diklaim ISIS dan melukai setidaknya delapan orang.

Kelompok separatis yang bercokol di wilayah selatan Filipina telah mengobarkan pemberontakan selama puluhan tahun dan telah menewaskan hingga ribuan orang.

Serangkaian serangan yang terjadi sepanjang akhir tahun lalu juga turut membayangi upaya perdamaian di wilayah itu, dengan kelompok pemberontak Muslim terbesar di Filipina, Front Pembebasan Islam Moro, memutuskan meletakkan senjata pada Sabtu (7/9/2019).

Namun saat kelompok pemberontak terbesar Filipina itu memperantarai perdamaian dengan pemerintah, faksi-faksi lain yang lebih ekstrem seperti kelompok Abu Sayyaf masih terus melancarkan serangan mematikan.

Baca juga: Diprotes Warga, Makam Pelaku Pembom Bunuh Diri Sri Lanka Dipindah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com