Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahathir: Suku Melayu Tetap Miskin karena Tak Mau Bekerja Keras

Kompas.com - 08/09/2019, 20:15 WIB
Ericssen,
Agni Vidya Perdana

Tim Redaksi

Sumber SCMP

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com – Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengeluarkan pernyataan kontroversial terkait etos kerja suku Melayu.

Menulis di blog pribadinya, seperti dikutip South China Morning Post, Sabtu (7/9/2019), Mahathir meminta suku Melayu bekerja lebih keras untuk mencapai kesuksesan dan berhenti melayangkan kemarahan.

"Suku Melayu perlu menyadari apa yang terjadi kepada mereka. Sangat disayangkan, sejauh ini mereka belum sadar."

"Suku Melayu masih enggan bekerja dan membiarkan warga asing mengerjakannya, sehingga warga asing membludak mendatangi Malaysia."

Baca juga: Tingkat Kepuasan Publik Anjlok, PM Mahathir Akan Reshuffle Kabinet?

"Tujuh juta jumlah mereka bekerja di negara kita. Apa yang akan terjadi dengan suku Melayu jika mereka tidak kunjung sadar," kritik Mahathir.

"Nasib kita ada di tangan kita sendiri. Marah-marah kepada yang lain tidak akan menyelesaikan persoalan. Suku Melayu tetap miskin karena tidak mau bekerja keras dan serius berbisnis," kata Mahathir mengakhiri kritikannya.

Tulisan perdana menteri yang sering dipangggil Dr M ini muncul menjelang rencana demonstrasi akbar yang digelar kubu oposisi partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) dan Partai Islam Se-Malaysia (PAS).

Kedua partai yang sering menggaungkan isu ras dan agama ini berencana menggelar aksi pada 14 September mendatang.

Baca juga: Mahathir: Saya Tak Akan Mengingkari Janji Saya dengan Anwar Ibrahim

Aksi itu disebut akan fokus pada kesulitan yang dihadapi suku Melayu di negara mereka sendiri dalam mencari pekerjaan.

Bisa dikatakan tulisan Mahathir itu adalah sindiran halus terhadap kedua partai tersebut.

Salah satu pemimpin UMNO, Razlan Rafii mempertanyakan tulisan politisi berusia 94 itu yang menurutnya melecehkan bangsa sendiri.

"Untuk mencapai negara yang makmur, diperlukan perumusan kebijakan yang tepat, pendidikan yang memadai serta implementasi yang efektif," kata Razlan.

Koalisi Pakatan Harapan yang berkuasa memang sedang menghadapi merosotnya dukungan dari suku Melayu.

Baca juga: Abaikan Anwar, Azmin Serukan Agar Mahathir Tak Mundur dari Jabatan PM Malaysia

Suku Melayu kerap mempertanyakan apakah Mahathir dengan koalisinya akan tetap menjamin dan mempertahankan keistimewaan suku Melayu di berbagai sendi kehidupan seperti yang termaktub dalam konstitusi.

Walau meraih kemenangan mengejutkan di pemilu 2018, hanya 25-30 persen suku Melayu yang memilih Pakatan Harapan. Sisanya memberikan suara mereka ke UMNO dan PAS.

Halaman:
Sumber SCMP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com