Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tentara AS Tewas dalam Serangan di Afghanistan, Trump Batalkan Negosiasi Damai dengan Taliban

Kompas.com - 08/09/2019, 10:53 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump membatalkan negosiasi damai dengan Taliban, setelah seorang tentara AS menjadi korban tewas dalam serangan di Afghanistan.

Trump juga mengungkapkan telah membatalkan rencana pertemuan rahasia dengan para pemimpin Taliban dan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani, yang dijadwalkan digelar Minggu (8/9/2019) di Kamp David.

Keputusan pembatalan yang diumumkan Trump itu tak pelak kembali menunda pencapaian kesepakatan penting yang mungkin dapat mengakhiri perang yang telah berlangsung selama 18 tahun di Afghanistan.

Baca juga: Trump: Pasukan AS Akan Tetap di Afghanistan Meski Ada Kesepakatan Damai dengan Taliban

"Tanpa sepengetahuan banyak orang, para pemimpin utama Taliban, dan secara terpisah, Presiden Afghanistan, secara rahasia akan bertemu dengan saya di Kamp David pada hari Minggu. Mereka akan datang ke AS malam ini," tulis Trump dalam twitnya.

"Namun sayangnya, dalam membangun kepercayaan palsu, mereka mengakui serangan di Kabul yang telah membunuh seorang tentara hebat kami, bersama dengan 11 orang lainnya.

"Saya dengan segera membatalkan pertemuan dan membatalkan negosiasi damai," lanjut Trump menyinggung proses pembicaraan yang telah berlangsung selama satu tahun.

"Orang macam apa yang tega membunuh begitu banyak orang hanya demi memperkuat posisi tawar mereka?" tambah Trump dalam twitnya, Minggu (8/9/2019).

Baca juga: Ditanya Kenapa Masih Pertahankan Pasukan di Afghanistan, Trump: Kami Seperti Polisi

Seorang tentara AS dan beberapa anggota asal Rumania tewas dalam serangan bom mobil di Kabul pada Kamis (5/9/2019). Serangan tersebut diklaim oleh Taliban, di tengah proses negosiasi seorang utusan AS tentang penarikan ribuan tentara Amerika.

Sementara Trump dijadwalkan untuk bertemu Taliban di Kamp David, lokasi yang juga digunakan dalam pembicaraan rahasia oleh Jimmy Carter saat menengahi perdamaian Israel dengan Mesir, pada 1978.

Pertemuan itu awalnya diagendakan untuk digelar sebelum peringatan 18 tahun serangan 11 September, yang memicu invasi AS ke Afghanistan.

Pengumuman mendadak di Twitter itu tak pelak turut mengejutkan Washington, yang tidak menduga akan dilakukan Trump.

Baca juga: Trump Sebut AS Bisa Hapus Afghanistan dari Bumi, Ini Reaksi Taliban

"Gagasan bahwa Trump berencana menjadi tuan rumah bagi para pemimpin Taliban di Kamp David adalah kejutan yang agak besar," kata Laurel Miller, yang sempat menjadi perwakilan khusus AS di Afghanistan dan Pakistan pada masa awal pemerintahan Trump.

"Mengapa serangan mematikan di Kabul pada Kamis lalu menjadi alasan untuk membatalkannya, mengingat sejumlah serangan Taliban baru-baru ini juga tidak jelas," lanjutnya, yang kini menjabat sebagai direktur Asia untuk International Crisis Group.

Pertanyaan tentang gagasan pertemuan Trump dengan para pemimpin Taliban di Kamp David juga datang dari anggota kongres AS dari demokrat, Tom Malinowski.

"Semua orang tahu mereka (Taliban) terus menerus melakukan serangan teror. Namun saya lega presiden membatalkan lelucon (pertemuan) itu dan berharap keputusan yang baik ini tetap bertahan," ungkap Malinowski.

Baca juga: Trump: Jika Saya Mau Perang, Afghanistan Bisa Terhapus dari Muka Bumi Ini

Halaman:
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com