Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/09/2019, 14:46 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber The Sun

MANILA, KOMPAS.com - Seorang perempuan asal Amerika Serikat ditahan otoritas bandara Filipina, setelah kedapatan menyembunyikan seorang bayi berumur enam hari di dalam tas tangannya.

Jennifer Talbot, yang berusia 43 tahun, diduga telah mengadopsi bayi laki-laki itu dari seorang ibu remaja di Filipina, yang ditemuinya secara online.

Talbot sedang menunggu penerbangan di bandara Manila dan hendak terbang kembali ke AS, setelah melewati pemeriksaan keimigrasian.

Namun seorang staf dari maskapai Delta Airlines yang curiga dengan tas sabuk besar di pinggangnya memperingatkan polisi bandara.

Baca juga: Seorang Penumpang Selundupkan Bayi Macan Tutul dari Thailand ke India

Petugas lantas memeriksa barang bawaan Talbot dan terkejut saat menemukan adanya bayi di dalam tasnya. Dia ditahan atas tuduhan penyelundupan dan perdagangan manusia.

Diberitakan The Sun, pada Kamis (5/9/2019), penyelidikan awal polisi menemukan bahwa bayi tersebut dilahirkan oleh seorang perempuan remaja Filipina, Maricris Dulap, yang baru berusia 19 tahun.

Dulap dan Talbot pertama kali berhubungan via online sebulan lalu dan Talbot telah setuju untuk mengadopsi anak itu.

Talbot yang asal Ohio, AS, lantas terbang menuju Davao City, Filipina, untuk menemui calon ibu remaja itu dan tinggal dengan keluarganya selama sebulan terakhir hingga bayi tersebut dilahirkan.

Baca juga: Diduga Coba Selundupkan 3 Ekor Anak Kucing ke Singapura, 2 Pria Ditahan

Saat menahan wanita itu, polisi mengatakan bahwa Talbot dapat menunjukkan salinan surat pernyataan dan dukungan yang telah disahkan untuk menyetujui bayi itu dibawa ke AS.

Walau demikian, dokumen itu tidak disertai dengan tanda tangan orangtua bayi.

Polisi masih menyelidiki adanya transaksi uang dalam negosiasi antara Talbot dengan ibu bayi itu, yang menentukan apakah ada perdagangan anak.

Kedua orangtua bayi dilaporkan juga telah melarikan diri dan kini dalam pencarian petugas.

Talbot diketahui telah melakukan satu kali penerbangan dari Davao menuju Manila sambil membawa bayi itu, menimbulkan pertanyaan tentang keamanan bandara di Davao.

Talbot ditahan saat menunggu penerbangan kedua dari bandara Manila kembali ke AS.

Sementara menurut wakil juru bicara Biro Imigrasi Filipina Melvin Mabulac, bayi yang dibawa Talbot tidak disertai dokumen yang sah.

Baca juga: Dua Bersaudari Asal Belanda Selundupkan Kokain dalam Biskuit Cokelat

Bayi itu dalam keadaa sehat dan kini ditempatkan di Departemen Kesejahteraan Sosial dan Pembangunan Filipina selama proses investigasi berlangsung.

"Seorang warga negara Amerika seharusnya meninggalkan Filipina menuju AS ketika petugas bandara di Terminal 3 Naia menemukan adanya bayi yang tidak terdaftar di dalam tasnya, sekitar pukul 06.20 pagi."

"Bayi itu disembunyikan di dalam tas sabuk besar dan tidak disampaikan atau ditunjukkan kepada petugas imigrasi selama formalitas keberangkatan," ujar Mabulac.

Pihaknya saat ini tidak dapat mengonfirmasi apakah Talbot adalah ibu atau wali dari bayi tersebut karena petugas berwenang tidak dapat menemukan dokumen yang menunjukkan informasi bayi itu.

Baca juga: Selundupkan Kulit dan Tulang Harimau ke China, Pria Vietnam Ditahan

"Tersangka tidak dapat menunjukkan dokumen yang menyebut bahwa dia berwenang untuk membawa bayi itu ke dalam pesawat," tambahnya.

"Kami tidak dapat mengidentifikasi bayi itu karena tidak ada dokumen perjalanan sehingga departemen lain akan menyelidiki hal ini."

"Biro Investigasi Nasional juga akan melihat apakah tersangka telah melakukan pelanggaran lainnya," kata Mabulac.

Petugas dari Biro Investigasi Nasional mengatakan Talbot dimungkinkan bakal menghadapi dakwaan perdagangan manusia. Dia juga akan diadili atas tindakan perlakuan buruk kepada anak dan penculikan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber The Sun
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com