Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahathir Ragukan Temuan soal Ditembaknya Pesawat Malaysia Airlines MH17

Kompas.com - 05/09/2019, 22:16 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

VLADIVOSTOK, KOMPAS.com - Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad berkata, dia ragu soal temuan tim penyelidik internasional atas ditembaknya pesawat Malaysia Airlines MH17.

Dalam wawancara dengan Sputnik dikutip The Star Kamis (5/9/2019), Mahathir menuturkan bahwa dia melihat ada yang "tidak benar" soal beberapa temuan.

PM berjuluk Dr M itu menjelaskan, dia tidak meragukan tekad dan determinasi Tim Investigasi Gabungan (JIT). Yang dia ragukan adalah sejumlah klaim.

Baca juga: Ukraina Bebaskan Terduga Pelaku Jatuhnya Pesawat Air Asia MH17

"Sangat sulit bagi kami menerimanya. Identifikasi rudal, tentunya. Area di mana insiden itu terjadi juga bisa diverifikasi," tutur Mahathir.

"Tetapi mengidentifikasi siapa pihak yang menembakkannya. Jelas, menyelidiki fakta itu merupakan sesuatu yang sulit di situasi biasa," papar dia.

Mahathir yang tengah berada di Vladivostok untuk menghadiri Forum Ekonomi Timur (EEF) mengatakan, belum ada bukti kuat untuk menyalahkan Rusia dalam ditembaknya Malaysia Airlines MH17.

Dia mengakui dalam mengatakannya, dia tidak mempunyai kerabat yang menjadi korban tewas. Dia hanya mengatakannya sebagai seorang pengamat dari jauh.

"Namun, temuan yang diumumkan JIT tidak terdengar benar bagi saya. Banyak orang di Malaysia juga mengakuinya," kata PM berusia 74 tahun tersebut.

Pada 17 Juli 2014, pesawat yang tengah terbang dari Amsterdam (Belanda) ke Kuala Lumpur ditembak jatuh dekat Donetsk, Ukraina, dan menewaskan 298 di dalamnya.

JIT yang dipimpin oleh Belanda menyimpulkan, Malaysia Airlines MH17 ditembak jatuh oleh rudal anti-pesawat BUK oleh kelompok separatis pro-Rusia dalam konflik di Ukraina.

Juni lalu, JIT yang beranggotakan Australia, Belgia, Malaysia, Belanda, dan Ukraina mengumumkan empat orang, tiga warga Rusia dan sisanya Ukraina, dijerat dengan tuduhan menembak jatuh MH17.

Pada 19 Juni, Kantor Jaksa Belanda menjerat mereka dengan pasal pembunuhan, dengan surat perintah penangkapan internasional diterbitkan untuk mencari mereka.

Keempat terduga pelaku itu rencananya bakal dihadirkan dalam sidang yang digelar di Pengadilan Distrik Den Haag, Belanda, pada 9 Maret 2020 mendatang.

Juli lalu, Mahathir juga menyuarakan keluhan bahwa dalang utama tragedi tersebut masih belum ditemukan meski peristiwanya sudah terjadi lima tahun silam.

"Kami tentu sedih seperti yang lainnya. Tapi, sampai saat ini kami masih belum mengetahui siapa yang menembakkan roket," lanjut PM dari Pakatan Harapan itu.

Baca juga: Mahathir: Dakwaan Pembunuhan terhadap 4 Tersangka atas Jatuhnya MH17 Konyol

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com