Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tabrakan Truk dan Kereta Ekspres di Jepang, Satu Tewas 34 Luka-luka

Kompas.com - 05/09/2019, 21:44 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

YOKOHAMA, KOMPAS.com - Insiden tabrakan terjadi di Jepang, Kamis (5/9/2019), antara sebuah truk dengan kereta ekspres yang membawa sekitar 500 penumpang.

Satu orang dilaporkan menjadi korban tewas, sementara sekitar 34 lainnya luka-luka, dalam kecelakaan yang terjadi di kota Yokohama tersebut.

Kecelakaan itu, sempat mengakibatkan layanan jalur kereta api menuju Tokyo yang sibuk terganggu, setelah tiga gerbong tergelincir keluar rel.

Gerbong terdepan yang merupakan kompartemen pengemudi mengalami kerusakan paling parah, dengan kaca hancur dan badan gerbong terangkat. Rangkaian kereta ekspres itu membawa delapan gerbong.

Baca juga: Kereta Peluru di Jepang Melaju 280 Km Per Jam dengan Pintu Terbuka

"Kru darurat membawa 30 orang yang cedera untuk mendapatkan perawatan. Di antara para korban tersebut, dua dilaporkan mengalami cedera serius."

"Di antara korban yang terluka parah, pihak rumah sakit telah mengonfirmasi bahwa satu orang telah meninggal," kata seorang pejabat pemadam kebakaran di lokasi kejadian.

Truk yang terlibat dalam kecelakaan diketahui membawa muatan buah-buahan. Kendaraan itu hancur setelah terhimpit di antara badan kereta dengan dinding dan terbakar.

Muatan truk berupa buah jeruk dan lemon yang ditempatkan dalam kotak-kotak hancur dan berserakan di lintasan kereta dan sekitar lokasi kecelakaan.

Baca juga: Gara-gara Rice Cooker, Stasiun Kereta Bawah Tanah di New York Ditutup 2 Jam

Sopir truk, seorang lelaki berusia 60-an tahun, dilaporkan menjadi korban tewas, menurut petugas pemadam kebakaran. Sementara seorang wanita terluka parah dengan tiga luka sedang dan beberapa lainnya luka ringan.

"Saya mendengar suara kaca pecah yang sangat keras. Saat saya sadar apa yang terjadi, gerbong kereta sudah berantakan," kata salah seorang penumpang kereta kepada NHK.

Menurut perusahaan operator layanan kereta Keikyu, pengemudi kereta telah menggunakan rem darurat, namun terlambat untuk mencegah terjadinya tabrakan.

Pihak berwenang, termasuk kementerian transportasi, mengatakan sedang menyelidiki penyebab terjadinya kecelakaan, namun belum dapat memberikan rincian lebih lanjut.

"Kecepatan maksimum kereta di titik kecelakaan ditetapkan pada 120 kilometer per jam dan kami meyakini kereta melaju pada batas kecepatan itu," kata juru bicara Keikyu, kepada AFP.

Baca juga: Terlindas Kereta Api, Gadis 19 Tahun Kehilangan Kaki Kanannya

"Ada sistem pendeteksi kelainan di sana untuk keadaan darurat dan kasus-kasus seperti truk macet di persimpangan. Sistem ini masuk dan sinyal alarm berkedip-kedip," tambah juru bicara itu.

Insiden tabrakan kereta ekspres dengan truk itu menghentikan pengoperasian kereta di jalur komuter, terjadi di dekat stasiun yang digunakan oleh lebih dari 19.000 orang setiap hari.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com