Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RUU Esktradisi Hong Kong Dicabut, Upaya China Mendinginkan Krisis?

Kompas.com - 05/09/2019, 16:30 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

HONG KONG, KOMPAS.com - Pemimpin Hong Kong Carrie Lam telah mengumumkan mencabut RUU Ekstradisi kontroversial yang menjadi penyebab krisis selama tiga bulan terakhir.

Dalam konferensi pers Kamis (5/9/2019), Lam menjelaskan dia memutuskan mencabutnya setelah bertemu sejumlah kelompok dan tokoh masyarakat beberapa pekan terakhir.

Dia menuturkan, pencabutan RUU Ekstradisi merupakan bentuk upaya memulihkan krisis serta berusaha memulai kembali dialog dengan pendemo yang lebih moderat.

Baca juga: Pemimpin Hong Kong: China Dukung RUU Ekstradisi Dicabut

Dilansir SCMP, dia menyanggah jika kebijakannya itu terjadi karena intervensi China. Dia menegaskan sejak pengusulan hingga pencabutan adalah keputusannya sendiri.

"Selama proses berlangsung, pemerintah pusat (China) bersikap bahwa saya tahu apa yang saya lakukan, dan memberi dukungan sepenuhnya," tutur Lam.

Tetapi menurut analis politik Dixon Sing, sulit menampik peran Negeri "Panda" dalam pengumuman itu. "Saya pikir Beijing berusaha mendinginkan krisis," katanya.

Kepada kantor berita AFP, Sing menyebut dengan adanya pengumuman Lam, maka kemungkinan China mengerahkan pasukannya ke Hong Kong "hampir mendekati nol".

Pernyataan pada Rabu (4/9/2019) terjadi sehari setelah muncul pemberitaan mengenai rekaman yang bocor, di mana Lam mengungkapkan China menolak keinginannya mencabut RUU.

Sejumlah pendemo menyebut keputusannya itu "sangat sedikit dan sudah terlambat" dengan menyebut 1.000 rekan mereka ditangkap, dan banyak demonstran terluka.

"Jika Lam melakukannya dua bulan lalu, mungkin tidak situasi seperti ini," kata Felix Chung, politisi pro-China yang ikut dalam pertemuan dengan Lam.

Sejumlah media China menyambut positif. China Daily, misalnya. Mereka menyebut pengumuman itu "upaya rekonsiliasi", dan seharusnya pendemo tak perlu lagi melakukan unjuk rasa.

Kemudian editor Global Times Hu Xijian menulis di Twitter, yang dilarang di China, dia berharap kebijakan Lam merupakan titik baru meredakan krisis.

"Saya juga menyerukan kepada politisi hingga media Barat supaya mendukung terciptanya pemulihan situasi di Hong Kong," ulas Hu dalam kicauannya.

Lebih lanjut, Sing mengatakan menurutnya, salah satu kebijakan lain yang bisa ditawarkan Lam untuk mendinginkan aksi massa adalah penyelidikan independen atas kebrutalan polisi.

"Yang tersisa dari tarik ulur beberapa bulan ke depan adalah apakah komisi independen itu bakal segera dibentuk karena mendapat dukungan besar," papar Sing.

Baca juga: Cabut RUU Ekstradisi, Pemimpin Hong Kong Carrie Lam Minta Unjuk Rasa Dihentikan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com