Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Abdullah Morsi, Putra Bungsu Mendiang Mantan Presiden Mesir Mohamed Morsi, Meninggal

Kompas.com - 05/09/2019, 16:02 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

KAIRO, KOMPAS.com - Abdullah Morsi, putra bungsu mendiang mantan presiden Mesir, Mohamed Morsi, diberitakan meninggal pada Rabu (4/9/2019) malam, di Kairo.

Menurut keterangan pengacara pihak keluarga, Abdullah, yang baru berusia 25 tahun, meninggal akibat serangan jantung.

"Abdullah Morsi mengalami serangan jantung fatal saat sedang mengemudikan mobil," kata pengacara keluarga, Abdel Moneim Abdel Maqsoud, kepada AFP.

"Seorang teman yang sedang ada bersamanya saat serangan itu terjadi, dapat menghentikan mobil dan membawanya ke rumah sakit," tambah Abdel Moneim.

Baca juga: Mantan Presiden Mesir Mohamed Morsi Meninggal di Tengah Persidangan

Abdullah dinyatakan meninggal di rumah sakit Oasis di Giza. Disampaikan pengacara, Abdullah akan dimakamkan pada Kamis (5/9/2019).

Sejumlah situs berita lokal melaporkan tidak ada kecurigaan tindakan kriminal dalam kematian Abdullah.

Putra kedua Morsi, Ahmed, mengatakan bahwa adik laki-lakinya, sedang mengendarai mobil saat mendadak kejang. Dia sempat dilarikan ke rumah sakit namun nyawanya gagal diselamatkan.

Abdullah Morsi sempat beberapa kali menjalani hukuman penjara dalam beberapa tahun terakhir. Dia juga sempat dituduh menggunakan narkoba, meski kemudian dibebaskan.

Di antara anak-anak Morsi, Abdullah adalah yang paling keras mengkritik pemerintah Mesir. Dia juga yang paling mendukung sang ayah dan membelanya selama persidangan dan saat di penjara.

Baca juga: Erdogan Sebut Mantan Presiden Mesir Morsi Telah Dibunuh

Abdullah meninggal kurang dari tiga bulan setelah ayahnya, Mohamed Morsi meninggal saat di tengah persidangan, pada 17 Juni lalu.

Menurut pemberitaan oleh stasiun televisi pemerintah, mantan presiden berusia 67 tahun itu meninggal akibat serangan jantung.

Morsi merupakan presiden pertama Mesir yang terpilih dalam pemilu bebas dan merupakan pemimpin yang setia pada Ikhwanul Muslimin yang kini dilarang.

Morsi digulingkan dari kursi presiden oleh militer yang dipimpin Abdel Fattah al-Sisi, pada 2013, yang kemudian menggantikan Morsi sebagai presiden lewat jajak pendapat pada 2014 dan memperoleh 97 persen suara dalam pemilihan tahun lalu.

Baca juga: Mesir Kecam Pernyataan Erdogan yang Sebut Morsi Dibunuh

Morsi mendapat serangan jantung saat sesi pengadilan di Kairo. Dia telah dijatuhi hukuman 45 tahun penjara karena dinyatakan bersalah atas sejumlah pelanggaran, termasuk menghasut kekerasan terhadap demonstran pada 2012.

Meski penyebab kematian telah diumumkan sebagai serangan jantung, kelompok-kelompok hak asasi menyerukan agar dilakukannya penyelidikan independen terhadap kondisi penahanan dan kematian sang mantan presiden.

Menurut sumber-sumber peradilan dan keamanan, Morsi tampak antusias saat menjalani sidang ulang pengadilan atas tuduhan berkolaborasi dengan kekuatan asing dan kelompok militan yang ditujukan kepadanya.

Baca juga: Sampaikan Dukacita, Erdogan Sebut Morsi sebagai Martir

Saat itu pengadilan mengabulkan permintaannya untuk berbicara selama lima menit. Tetapi dia jatuh di dalam kurungan dan segera dibawa ke rumah sakit.

Diberitakan AFP, Morsi terakhir kali bertemu dengan keluarganya pada September 2018, sebulan sebelum salah satu putranya, Abdallah, ditangkap.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com