Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekam Murid Makan Roti Campur Garam di Sekolah, Jurnalis di India Dilaporkan ke Polisi

Kompas.com - 03/09/2019, 22:27 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

NEW DELHI, KOMPAS.com - Seorang jurnalis di India dilaporkan ke polisi setelah merekam fakta menyedihkan di mana murid sekolah hanya makan roti bercampur garam sebagai makan siang.

Pawan Jaiswal menjadi perbincangan setelah merekam murid SD miskin di Uttar Pradesh yang hanya diberi makan siang roti bercampur garam alih-alih kuliner sehat.

Baca juga: Pemimpin Hong Kong Diserang Bertubi-tubi oleh Jurnalis Saat Membahas Unjuk Rasa

Laporan itu kemudian memantik kritikan kepada pemerintah setempat yang dikuasai oleh partai Perdana Menteri India Narendra Modi, Bharatiya Janata Party (BJP).

Petugas pendidikan Mirzapur Prem Shankar Ram di kantor polisi Ahraura melayangkan laporan tak hanya kepada Jaiswal. Namun juga kepala desa Rajkumar Pal.

Ram menuduh Pal sengaja menghubungi Jaiswal supaya memberitakannya. Sebab, Pal mengetahui hanya roti yang bisa dihidangkan. Sementara sayur tidak ada.

Jaiswal dan Pal pun dikenakan pasal bermufakat untuk kejahatan, menghancurkan citra pemerintah, penyajian bukti palsu, hingga berbohong menurut KUHP India.

Dikutip Economic Times Selasa (3/9/2019), Menteri Pendidikan Dasar Satish Dwivedi menuturkan seharusnya upaya Jaiswal dalam mengungkap adanya korupsi tak perlu digubris.

"Saya akan meminta keterangan dari pengawas polisi (SP) terkait aksi apa yang bisa mereka lakukan untuk menyikapi pelaporan seperti ini," ujar Dwivedi.

Sementara editor Guild of India dalam pernyataan resmi Senin (2/9/2019) menyebut otoritas sudah melakukan cara kejam dan klasik untuk menghancurkan Jaiswal.

"Sangat mengejutkan alih-alih membenahi apa yang jadi kekurangan, mereka malah mengkriminalisasi jurnalis," ujar editor Guild of India dikutip AFP Selasa (3/9/2019).

Sementara puluhan jurnalis berkumpul di kantor distrik Selasa, dan meneriakkan berbagai slogan dan menghendaki supaya investigasi terhadap Jaiswal dicabut.

Adapun Jaiswal membantah berkonspirasi dengan Pal. Dia mengaku menerima telepon dari seseorang pada 22 Agustus bahwa ada kesenjangan dalam makan siang yang disajikan.

Dia segera pergi ke sekolah tersebut. Dia mengungkapkan sudah memberi pemberitahuan perihal kedatangannya kepada pejabat pendidikan setempat, Brijesh Kumar Singh.

Jaiswal menuturkan video soal makan siang roti campur garam itu terjadi pukul 12.07 siang, dan menjelaskan bahkan otoritas terkait sudah melakukan penyelidikan.

"Namun ketika berita saya sudah menjadi besar, mereka berusaha menyelamatkan diri dengan menyematkan berbagai kasus kepada saya," keluh Jaiswal.

Jurnalis di India sudah lama mengeluhkan betapa kecilnya kebebasan pers dan serangan daring yang mereka terima dalam beberapa tahun terakhir.

Baca juga: Jurnalis yang Ingin Liput Sidang Tahunan MPR Harus Punya ID Card Khusus

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com