AS yang begitu getol memburunya menegaskan di pengadilan federal bahwa kapal itu dimiliki Garda Revolusi Iran. Cabang militer yang hanya menjawab Pemimpin Tertinggi.
Washington menyatakan bahwa Garda Revolusi Iran masuk ke dalam organisasi teroris, yang memberi mereka kewenangan besar untuk memburu dan menyita aset mereka.
Gedung Putih mendesak negara lain untuk tidak membantu kapal tanker itu, yang diduga hendak menuju ke Yunani dan Turki sebelum mematikan pelacak.
Otoritas Gibraltar selaku pihak yang menangkap Adrian Darya-1 bersama Inggris menuturkan, kapal itu hendak menuju ke kilang minyak di kawasan Baniyas.
Namun selama beberapa pekan, Gibraltar memutuskan untuk melepaskannya meski AS berulang kali sudah menyatakan dengan jelas mereka menentang keputusan itu.
Baca juga: PM Yunani: Kapal Tanker Iran Tidak Menuju Pelabuhan Kami
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.