Adapun soal pelajar yang jatuh, juru bicara itu beralasan pada saat kejadian lapangannya tengah basah sehingga baik polisi maupun siswa itu jatuh.
Boikot kelas yang sudah berlangsung selama dua hari sejak Senin (2/9/2019) merupakan aksi yang digagas oleh grup politik Denmsisto maupun kelompok pelajar lain.
Sejak Juni, demo yang awalnya menentang UU Ekstradisi berubah menjadi reformasi demokrasi menentang China, dan kadang disertai gesekan antara pendemo dan polisi.
Pada Senin, sekolah itu menjadi pemberitaan setelah kepala sekolahnya, Leung Chau-wan, mengancam bakal melapor ke polisi jika ada pelajar yang memilih ikut boikot.
Berdasarkan rekaman percakapan yang bocor, Leung membela aksinya dengan menyatakan dia hanya mengikuti panduan pemerintah Hong Kong dan mengklaim semua sekolah melakukannya.
Sekolah juga berencana untuk mengatur setiap siswa yang hendak berpartisipasi dalam aksi boikot untuk ditaruh di aula, dan dikritik para siswa karena tak adil.
"Ini bukanlah kemerdekaan kalian. Mengapa kalian berpikir kalian punya? Ini bukan berarti saya tidak mengatur lokasi. Kalian yang memintanya secara spesifik," ucap Leung.
Baca juga: Pemimpin Hong Kong Carrie Lam: Saya Tidak Pernah Ajukan Pengunduran Diri
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanKunjungi kanal-kanal Sonora.id
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.