Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Tegaskan Dukung Penuh Pemimpin Hong Kong Carrie Lam

Kompas.com - 03/09/2019, 18:28 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

BEIJING, KOMPAS.com - Pemerintah China menegaskan dukungannya terhadap pemimpin Hong Kong Carrie Lam, setelah sebuah laporan yang mengutip komentarnya dalam pertemuan tertutup menyebutnya ingin mundur dari jabatannya.

Tetapi pemerintah China juga memperingatkan bahwa mereka tidak akan tinggal diam jika situasi berubah menjadi di luar kendali dan membahayakan kedaulatan nasional.

"Kami menegaskan mendukung kepala eksekutif Hong Kong Carrie Lam dalam memimpin pemerintahan SAR (Daerah Administratif Khusus)," kata juru bicara Kantor Pemerintah Pusat China Urusan Hong Kong dan Makau, dalam konferensi pers.

Hong Kong sedang dilanda krisis politik dalam tiga bulan terakhir, yang dipicu rencana pemerintah mengubah Undang-Undang Ekstradisi yang memungkinkan ekstradisi ke China daratan.

Baca juga: Pemimpin Hong Kong Carrie Lam: Jika Saya Punya Pilihan, Saya Akan Mundur

Pemerintah Hong Kong telah menangguhkan RUU Ekstradisi tersebut, namun belum mencabut sepenuhnya.

Sementara gerakan menentang undang-undang kontroversial itu telah berkembang menjadi gerakan menuntut reformasi demokrasi yang lebih luas, termasuk mundurnya pemimpin eksekutif.

Dalam aksi protes yang telah berlangsung selama 13 pekan terakhir, Hong Kong semakin diwarnai aksi kekerasan dengan bentrokan dan ketegangan yang terus meningkat, menjadikan krisis politik terburuk di kota itu sejak penyerahan kembali dari Inggris pada 1997.

Beijing telah membebaskan pemerintah dan kepolisian Hong Kong untuk menangani aksi demonstrasi, meski dikabarkan telah mengerahkan sejumlah anggota kepolisian dan kendaraan lapis baja ke kota Shenzhen, yang berseberangan langsung dengan Hong Kong.

Baca juga: Pemimpin Hong Kong Carrie Lam: Saya Tidak Pernah Ajukan Pengunduran Diri

"Untuk mengakhiri kekerasan dan kekacauan dan memulihkan ketertiban merupakan tugas yang paling mendesak di Hong Kong," kata Xu Luying, jutu bicara kantor urusan Hong Kong, dalam konferensi pers.

"Pemerintah pusat tidak akan membiarkan situasi di Hong Kong terus berlanjut."

"Jika situasi terus memburuk dan bergerak ke arah kekacauan yang membahayakan kedaulatan dan keamanan nasional, yang berada di luar kendali pemerintah SAR, maka pemerintah pusat tidak akan pernah duduk diam," tambahnya.

Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) juga memiliki garnisun permanen yang berbasis di Hong Kong yang dapat dikerahkan jika pemerintah setempat meminta bantuan untuk menjaga ketertiban sosial.

Baca juga: Media China: Akhir bagi Mereka yang Ingin Mengganggu Hong Kong Sudah Tiba

"Bahkan kini ada pandangan di masyarakat menilai bahwa pengerahan PLA adalah akhir dari 'satu negara, dua sistem'. Hal ini sama sekali salah," ujar Luying.

Sebelumnya sempat diberitakan Reuters, bahwa pemimpin Hong Kong Carrie Lam akan memilih untuk mundur jika memang memiliki pilihan.

Pernyataan itu disampaikannya di hadapan para pengusaha yang mendukungnya dalam sebuah pertemuan tertutup. Namun rekaman komentar Lam bocor dan diterima Reuters.

Lam, pada Selasa (3/9/2019), bersikeras bahwa dirinya tidak pernah menyatakan niat untuk mundur dari jabatannya selaku pemimpin Hong Kong. Dia bahkan mengatakan tidak pernah mengajukan pengunduran diri.

Baca juga: Imbas Unjuk Rasa, Penjualan Ritel dan Pariwisata Hong Kong Anjlok

"Saya tidak pernah mengajukan pengunduran diri," kata Lam dalam konferensi pers yang disiarkan televisi.

"Saya bahkan belum memikirkan untuk membahas pengunduran diri dengan pemerintah pusat. Pilihan pengunduran diri itu pilihan saya sendiri."

"Saya mengatakan kepada diri saya berulang kali dalam tiga bulan terakhir ini, bahwa saya dan tim saya harus tetap membantu Hong Kong," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com