Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemimpin Hong Kong Carrie Lam: Saya Tidak Pernah Ajukan Pengunduran Diri

Kompas.com - 03/09/2019, 12:54 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber Reuters

HONG KONG, KOMPAS.com - Pemimpin Hong Kong Carrie Lam mengatakan bahwa dirinya tidak pernah mengajukan pengunduran diri kepada pemerintah China, menyangkut krisis politik yang sedang terjadi di kotanya.

Pernyataan Lam itu disampaikan pada Selasa (3/9/2019), menanggapi pemberitaan Reuters tentang rekaman suara yang menyebut dirinya akan mundur jika bisa dan memiliki pilihan itu.

Lam menyampaikan, pemerintah Beijing yakin bahwa pemerintahannya akan dapat menyelesaikan krisis politik yang telah berlangsung selama tiga bulan tanpa campur tangan China daratan.

"Saya tidak pernah mengajukan pengunduran diri," kata Lam dalam konferensi pers yang disiarkan televisi.

Baca juga: Pemimpin Hong Kong Carrie Lam: Jika Saya Punya Pilihan, Saya Akan Mundur

"Saya bahkan belum memikirkan untuk membahas pengunduran diri dengan pemerintah pusat. Pilihan pengunduran diri itu pilihan saya sendiri," tambahnya.

"Saya mengatakan kepada diri saya berulang kali dalam tiga bulan terakhir ini, bahwa saya dan tim saya harus tetap membantu Hong Kong."

"Itu sebabnya saya mengatakan bahwa saya belum memberi pilihan pada diri saya untuk mengambil jalan yang lebih mudah, yaitu untuk pergi," ujar Lam.

Lam mengatakan dirinya kecewa karena komentarnya yang disampaikan dalam pertemuan pribadi, di mana dirinya telah berbagi "perjalanan hatinya" direkam dan bocor.

Hong Kong telah diwarnai aksi protes massa pro-demokrasi selama lebih dari 13 pekan sejak Juni.

Baca juga: Media China: Akhir bagi Mereka yang Ingin Mengganggu Hong Kong Sudah Tiba

Aksi unjuk rasa pertama kali digelar dengan massa yang menentang RUU Ekstradisi turun ke jalan menuntut pencabutan undang-undang yang memungkinkan ekstradisi ke China daratan itu.

RUU tersebut telah ditangguhkan, namun kini gerakan telah meluas menjadi menuntut dilakukannya reformasi demokrasi di Hong Kong, termasuk mendesak Carrie Lam untuk mundur.

Diberitakan sebelumnya, Lam menyatakan bahwa pemerintah China belum mencapai titik balik dan belum memberlakukan batas waktu untuk mengakhiri krisis menjelang perayaan Hari Nasional pada 1 Oktober mendatang.

Dia juga menambahkan bahwa Beijing sama sekali tidak memiliki rencana untuk mengerahkan pasukan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) untuk menindak aksi protes di jalanan Hong Kong.

Lam mencatat bahwa dirinya mempunyai sedikit pilihan setelah permasalahan diangkat ke tingkat nasional, dalam hal ini ke kepimpinan di Beijing, menjadi masalah keamanan dan kedaulatan nasional bagi China.

Baca juga: Ribuan Siswa Hong Kong Boikot Hari Pertama Sekolah dalam Aksi Protes

Terlebih situasi ketegangan semacam ini belum pernah terjadi sebelumnya antara dua perekonomian besar di dunia.

"Dalam situasi semacam ini, ruang politik untuk kepala eksekutif yang, sayangnya, harus melayani dua tuan dengan konstitusi, yakni pemerintah pusat dan rakyat Hong Kong, ruang untuk bermanuver adalah sangat, sangat, sangat terbatas," kata Lam.

Pernyataan Lam itu yang diperoleh Reuters dari rekaman pidato sepanjang 24 menit, telah dikonfirmasi oleh tiga orang yang menghadiri pertemuan.

Namun Lam mengatakan, pada Selasa (3/9/2019), pemerintahannya masih kepercayaan dari Beijing dan dapat mengakhiri situasi krisis saat ini.

Baca juga: Meriam Air dan Bom Molotov Warnai Aksi Demo di Luar Gedung Dewan Legislatif Hong Kong

"Saya pikir saya dapat memimpin tim saya untuk membantu Hong Kong keluar dari dilema ini. Saya masih memiliki kepercayaan diri untuk melakukan ini," katanya.

"Sampai sekarang, pemerintah pusat masih berpikir pemerintah (Hong Kong) memiliki kemampuan untuk menangani ini," lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com