BEIJING, KOMPAS.com - Media China memberikan peringatan kepada peserta aksi protes di Hong Kong bahwa upaya peremehan kedaulatan negara tidak akan ditoleransi.
Dalam editorialnya, Xinhua mengulas bahwa aksi protes di Hong Kong kembali mengalami eskalasi dengan massa menyerang kantor pemerintah dan melempar bom molotov ke polisi.
Baca juga: Ribuan Siswa Hong Kong Boikot Hari Pertama Sekolah dalam Aksi Protes
"Akhir bagi mereka yang mencoba mengganggu Hong Kong telah tiba," demikian keterangan Xinhua sebagaimana dikutip Nikkei Asian Review Senin (2/9/2019).
Harian resmi pemerintah China itu menggunakan diksi kuat seperti "para perusuh dan pendukung yang berada di belakang layar" yang bisa diartikan tuduhan kepada negara Barat.
Dalam ulasannya, media itu menyatakan upaya untuk "menculik" Hong Kong dan menekan pemerintahannya hanyalah mimpi, dan menegaskan konsesi tidak akan terjadi.
"Siapa pun yang berani merusak tatanan 'satu negara, dua sistem' tidak akan berbuah apa pun, kecuali kegagalan, dan bakal diadili sesuai konstitusi negara dan Hong Kong," ulas Xinhua.
Peringatan itu muncul setelah ribuan orang memblokade jalan dan transportasi yang terhubung ke bandara dalam aksi yang awalnya menentang UU Ekstradisi itu.
Editorial itu mengulas ada tiga hal yang tidak boleh dilanggar. Yakni meremehkan kedaulatan China, menantang wewenang pusat, dan menggunakan Hong Kong untuk menginfiltrasi daratan utama.
"Mereka tidak boleh menghakimi tekad dan kemampuan pemerintah pusat untuk menjaga baik kepentingan nasional, kedaulatan, hingga keamanan," ujar Xinhua.
Dengan aksi protes itu menuai perhatian dunia, baik kelompok oposisi maupun pemerintah China daratan menggunakan kemampuan untuk memengaruhi publik.
Pada Sabtu, misalnya (31/8/2019). Kementerian Luar Negeri China merilis vandalisme pendemo yang diduga menganiaya jurnalis internasional untuk mendiskreditkan pergerakan.
Baca juga: Demo Hong Kong Incar Sarana Transportasi, Pengunjuk Rasa Gelar Aksi di Stasiun MRT
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.