Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penembakan Massal Odessa Tewaskan 7 Orang, Trump Salahkan Penyakit Kejiwaan

Kompas.com - 02/09/2019, 17:20 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyalahkan penyakit kejiwaan sebagai penyebab penembakan massal yang terjadi di Odessa dan Midland, Texas.

Pelaku yang diidentifikasi bernama Seth Ator memberondongkan senapan serbu AR-15 di jalanan dan mengakibatkan 7 orang tewas, dengan 22 lainnya terluka.

Baca juga: Rencanakan Penembakan Massal, Seorang Koki Hotel Ditahan Polisi

Berbicara kepada awak media di luar Gedung Putih, Trump memuji first reponders yang sigap merespons laporan, dan menembak mati Ator sebelum beraksi lebih jauh.

"Ini adalah problem besar. Penyakit kejiwaan yang besar," kata Trump seraya menambahkan, si pelaku penembakan massal merupakan "orang yang sangat sakit".

Dilansir NBC News Minggu (1/9/2019), dia juga berargumen insiden di Midland dan Odessa menunjukkan belum ada perkembangan soal bagaimana politisi menelurkan UU pengetatan senjata.

Presiden 73 tahun itu mengaku dia sudah berbicara dengan senator dan anggota House of Representatives baik dari Republik maupun kalangan oposisi Demokrat.

"Ini belum mengubah keadaan. Kami membahas paket kebijakan itu dan mari lihat bagaimana hasilnya. Terlepas dari apa yang terjadi di Texas," katanya.

Trump juga menambahkan bahwa pemeriksaan latar belakang yang diperketat dalam tujuh tahun terakhir nyatanya tidak menurunkan tragedi penembakan massal.

Sementara dalam konferensi pers, Gubernur Texas Greg Abbott mendesak perlunya produk legislasi untuk menurunkan angka kekerasan bersenjata di AS.

"Saya sudah terlalu banyak hadir dalam acara berkabung seperti ini. Saya sudah lelah dengan banyaknya warga saya yang berduka," ucap Abbott dikutip AFP.

Penembakan massal di Texas itu terjadi setelah insiden serupa di Walmart El Paso 4 Agustus lalu yang menewaskan 22 orang, serta melukai 24 pengunjung lainnya.

Associated Press dikutip CBS News memberitakan, jumlah korban bisa saja bertambah jika saja polisi tidak langsung mengejar dan menembak mati Ator.

Dalam jumlah pers Minggu, otoritas menuturkan Ator kemungkinan berencana untuk terus melakukan aksinya hingga gedung teater Cinergy sebelum dihentikan polisi.

Korban termuda dalam tragedi itu balita usia 17 bulan yang terkena pecahan peluru. Setidaknya ada 10 korban yang kondisinya kritis di dua rumah sakit setempat.

Baca juga: Identitas Pelaku Penembakan Texas Barat Terungkap, Dipecat Beberapa Jam Sebelum Insiden

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com