Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/09/2019, 08:55 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

VATICAN CITY, KOMPAS.com — Paus Fransiskus sempat terlambat menghadiri Doa Angelus di Vatikan, Minggu (1/9/2019). Paus asal Argentina itu pun mengaku dirinya sempat terjebak di lift selama 25 menit.

Paus Fransiskus meminta maaf atas keterlambatannya dan menceritakan bagaimana dirinya sampai harus diselamatkan oleh petugas pemadam kebakaran untuk dapat keluar lift.

"Saya meminta maaf karena datang terlambat," ujar Paus berusia 82 tahun itu sembari tersenyum ke arah kerumunan orang yang sabar menunggunya.

"Saya terjebak di lift selama 25 menit. Ada pemadaman listrik dan lift berhenti, tetapi kemudian petugas pemadam kebakaran datang," kata Paus.

Baca juga: Paus Fransiskus Tunjuk Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo Jadi Kardinal

"Mari kita beri tepuk tangan untuk para petugas pemadam kebakaran," kata Paus diikuti sorak-sorai dan tepuk tangan dari kerumunan di Lapangan Santo Petrus.

Meski baru saja mengalami kejadian tak menyenangkan, Paus Fransiskus tampak tidak terganggu, bahkan sedikit tertawa ketika dia menceritakan apa yang baru saja dialaminya.

Jaringan televisi Italia yang menyiarkan secara langsung Doa Angelus dari Vatikan sempat dilanda kekhawatiran karena penundaan selama tujuh menit yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Semula dikhawatirkan Paus Fransiskus mungkin mengalami gangguan kesehatan karena seperti diketahui, dia telah kehilangan sebagian fungsi paru-paru saat muda. Paus pun kerap menunjukkan ekspresi menahan sakit yang dialaminya.

Baca juga: Bertemu Paus Fransiskus, Putin Terlambat 45 Menit

"Ada saat ketika rasa khawatir muncul akan apa yang mungkin terjadi padanya," kata Vania De Luca, seorang pakar Vatikan, kepada Rai News.

Selain kisah terjebak di lift, Paus Fransiskus juga memberi kejutan lain dengan mengumumkan penunjukan 13 kardinal baru.

Paus mengangkat 13 "Pangeran Gereja Katolik" yang akan dilantik pada awal Oktober.

Salah satu dari 13 kardinal baru itu adalah Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo.

Uskup Ignatius Suharyo menjadi kardinal ketiga yang pernah dimiliki Indonesia.

Kardinal pertama asal Indonesia adalah Justinus Darmojuwono yang dilantik pada 1967 di sela-sela pengabdiannya sebagai Uskup Agung Semarang periode 1963-1981.

Baca juga: Paus Fransiskus Minta Maaf kepada Komunitas Gipsi di Romania

Yang kedua adalah Julius Darmaatmadja yang ditunjuk sebagai kardinal pada 1994 dan merupakan pendahulu Mgr Ignatius Suharyo.

Sepuluh dari para kardinal baru yang ditunjuk Paus Fransiskus itu masih berusia di bawah 80 tahun, yang berarti akan memenuhi syarat untuk dipilih menjadi penerusnya sebagai paus.

Selain dari Indonesia, Paus Fransiskus juga menunjuk kardinal dari Kuba, Kongo, hingga Guatemala. Hal itu terbilang mengejutkan karena mereka berasal dari negara berkembang.

Para ahli Vatikan melihat Paus Fransiskus sedang membangun kardinal yang tidak didominasi Eropa. Hal itu diyakini menunjukkan perhatian khusus Paus Fransiskus untuk membangun jembatan dengan agama lain dan mendukung masalah migran.

Baca juga: Paus Fransiskus Bersedia Hadapi Trump untuk Menentang Tembok Perbatasan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com