Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Tuding Iran dan Hezbollah Bekerja Sama Kembangkan Rudal Kendali Laser

Kompas.com - 30/08/2019, 22:01 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

TEL AVIV, KOMPAS.com - Militer Israel menuding pemerintah Iran bekerja sama dengan kelompok Hezbollah dalam menciptakan dan mengembangkan rudal kendali laser.

Hal tersebut, apabila benar, dikhawatirkan bakal mengancam timbulnya korban jiwa "besar" di Israel.

"Hezbollah dan Iran sedang bekerja sama untuk mengubah 'roket-roket bodoh' mereka menjadi peluru kendali, yang akan menandai peningkatan besar-besaran dalam kemampuan militer gerakan Syiah Lebanon itu," kata juru bicara militer Israel Jonathan Conricus, Kamis (29/8/2019).

Conricus memperkirakan, Hezbollah memiliki hingga sekitar 130.000 roket, yang dapat menjadi "ancaman" bagi Israel. Akan tetapi angka tersebut juga tidak cukup akurat.

Baca juga: Israel Peringatkan Hezbollah: Hati-hati dengan Kata-kata dan Tindakan Kalian

"Namun jika mereka mampu menghasilkan persenjataan yang mampu dikendalikan secara.. maka itu bakal menciptakan situasi yang berbeda dan jauh lebih berbahaya," kata Conricus kepada wartawan, dikutip AFP.

"Hezbollah berniat menyerang warga sipil dan fasilitas strategis Israel untuk menciptakan sejumlah besar korban dan kerusakan."

"Milisi Lebanon itu belum memiliki kemampuan industri untuk membuat rudal kendali presisi, tetapi mereka sedang berupaya mencapai tujuan itu," tambah juru bicara militer tersebut.

Iran sempat berusaha untuk mengirimkan rudal kendali presisi kepada Hezbollah di Lebanon melalui Suriah yang dilanda perang, antara 2013 dan 2015. Namun upaya itu gagal karena adanya "operasi Israel".

Baca juga: Pertama Kali, AS Jatuhkan Sanksi Terhadap Anggota Parlemen Hezbollah

Teheran dan kelompok Hezbollah mendukung rezim Bashar al-Assad dalam perang saudara di Suriah, dengan ribuan pasukannya berjuang melawan milisi pemberontak.

Israel telah meluncurkan ratusan serangan udara terhadap pasukan Iran di Suriah melalui perang, termasuk selama akhir pekan lalu yang bertujuan mencegah serangan pesawat tak berawak yang mengincar Israel.

Sementara itu, diberitakan sebelumnya, militer Lebanon mengatakan, dua pesawat tanpa awak milik Israel telah melanggar wilayah udara negara mereka di Beirut, sebelum serangan pada Minggu (25/8/2019) pagi.

Presiden Lebanon Michel Aoun bahkan menyebut insiden itu sebagai "deklarasi perang" dari Israel terhadap negaranya.

Baca juga: Pesawat Tempur Israel Hantam Pertahanan Hamas di Jalur Gaza

Beberapa jam sebelum insiden di Beirut, Israel mengumumkan telah melakukan serangan di Suriah untuk mengagalkan apa yang diduga rencana pasukan Iran untuk menyerang wilayahnya dengan pesawat tak berawak.

Pada Senin (26/8/2019), sebuah kelompok Palestina pro-Suriah menuduh Israel melancarkan serangan drone ke salah satu posisinya di Lebanon.

Israel telah melakukan ratusan serangan di Suriah, menargetkan apa yang diklaim adalah target Iran dan Hezbollah.

Iran dan Hezbollah, bersama dengan Rusia, telah mendukung Presiden Suriah Bashar al-Assad dalam perang saudara di Suriah.

Baca juga: Israel Kembangkan Tank Tempur Canggih dengan Sistem Kendali bak Video Game

Hezbollah, yang dilabeli organisasi teroris oleh Israel dan Amerika Serikat, merupakan kubu politik utama di Lebanon dan pendukung utama pemerintah Bashar al-Assad.

Netanyahu juga telah berjanji untuk menghentikan Iran, dari menempatkan keberadaannya secara militer di Suriah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com