Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tokyo Dinobatkan Jadi Kota Teraman di Dunia, Bagaimana dengan Jakarta?

Kompas.com - 30/08/2019, 15:45 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Agni Vidya Perdana

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tokyo kembali dinobatkan sebagai kota teraman di dunia versi Economist Intelligence Unit (EIU).

Ini menjadi ketiga kalinya ibu kota Jepang itu menempati peringkat teratas kota teraman di dunia, dalam laporan dua tahunan yang dirilis badan penyedia data analisis yang berbasis di Inggris itu.

Tokyo juga menempati peringkat pertama dalam daftar yang dirilis tahun 2015 dan 2017. Edisi ketiga indeks kota teraman ini dirilis pada Kamis (29/8/2019).

Dilansir The Economist, Indeks Kota Teraman 2019 ini menilai tingkat keamanan dari 60 kota di lima benua berdasarkan 57 indikator yang terbagi dalam empat pilar, yaitu keamanan digital, infrastruktur, kesehatan, dan pribadi.

Baca juga: Medali Olimpiade Tokyo dari Logam Daur Ulang

Kota Tokyo menempati lima besar untuk masing-masing pilar, dengan menjadi yang teratas untuk keamanan digital.

Sementara dalam hal keamanan kesehatan berada di peringkat dua, serta peringkat empat untuk keamanan personal dan infrastruktur.

Peringkat kedua kota teraman di dunia ditempati Singapura dengan skor 91,5 dari skala 100. Sementara Tokyo mendapat skor 92,0.

Meski demikian, Singapura lebih unggul dibandingkan Tokyo dengan menempati peringkat pertama untuk keamanan infrastruktur dan pribadi, serta berada di urutan kedua untuk keamanan digital.

"Secara keseluruhan, kekayaan memang faktor paling penting yang menunjang keselamatan. Tetapi tingkat tranparansi, dan tata kelola, juga berkorelasi menentukan skor indeks sama seperti pendapatan," kata editor senior EIU, Naka Kondo, dikutip Channel News Asia.

Baca juga: Mantan Gangster asal Korsel Tewas Ditembak di Gedung Karaoke di Tokyo

Kondo menambahkan, penelitian ini juga menunjukkan berbagai tipe keselamatan saling terkait.

Menyusul Tokyo dan Singapura, masuk dalam 10 besar kota teraman di dunia secara berurutan yakni Osaka (90,9), Amsterdam (88,0), Sydney (87,9), Toronto (87,8), Washington DC (87,6), Copenhagen (87,4), Seoul (87,4), dan Melbourne (87,3).

Enam dari 10 kota yang dinobatkan sebagai kota teraman berada di kawasan Asia-Pasifik (APAC). Namun EIU mengatakan, lokasi tidak memiliki hubungan signifikan secara statistik dengan penilaian dalam indeks.

"Meskipun kota-kota APAC seperti Tokyo, Singapura dan Osaka terus menempati peringkat tiga kota teratas dalam Indeks, kawasan ini juga memiliki beberapa kota dengan skor terendah di dunia, seperti Yangon, Karachi, dan Dhaka," ucap Kondo.

Lantas ada di peringkat berapakah Jakarta menurut laporan Indeks Kota Teraman 2019 yang dirilis EIU?

Baca juga: Kaltim Termasuk Provinsi Teraman, Polri Sebut Layak Jadi Ibu Kota

Dalam laporan tersebut, Jakarta ternyata menempati peringkat 53 dari 60 kota yang diteliti, dengan skor 54,5.

Ibu kota Indonesia itu masuk dalam kelompok kota dengan tingkat keamanan yang masih di bawah rata-rata.

Peringkat Indonesia lebih rendah untuk tingkat keamanan digital, dengan berada di urutan 55. Sementara lebih baik dalam keamanan infrastruktur, dengan peringkat 49, dan keamanan personal di peringkat 43.

Untuk keamanan kesehatan, Indonesia juga menempati peringkat 53.

Economist Intelligence Unit (EIU) merupakan bisnis yang merupakan bagian dari Economist Group di Inggris, yang bekerja menyediakan laporan prediksi dan konsultasi melalui penelitian dan analisis, seperti laporan negara bulanan, prakiraan ekonomi negara lima tahunan, laporan layanan risiko negara, dan laporan industri.

Baca juga: Kalahkan Jepang, Singapura Jadi Negara Paling Aman di Dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com