Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Terlalu Banyak Bekerja, Bayi Lumba-lumba Mati Saat Atraksi

Kompas.com - 30/08/2019, 09:54 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

SOFIA, KOMPAS.com - Seekor bayi lumba-lumba berusia sembilan hari dilaporkan mati dalam atraksi yang diselenggarakan di taman air Bulgaria, di mana dia diduga terlalu banyak bekerja.

Berdasarkan keterangan media setempat, bayi malang itu mati saat pertunjukan, dengan pemilik atraksi mengklaim kematian hewan itu bukanlah karena kelelahan.

Baca juga: Satu Lumba-lumba Mati di Kolam Hotel, BKSDA Bali Relokasi 4 Lainnya

Diwartakan Daily Mirror Kamis (29/8/2019), saksi yang berada di Dolphinarium Varna mengungkapkan, terdapat "gangguan" ketika penonton dalam jumlah besar memadati area pertunjukan.

Kepada BTV Novinite, Bisser Lyubenov mengatakan bahwa kerumunan pengunjung langsung diminta pergi ketika bayi lumba-lumba itu diketahui sudah mati.

Diberitakan bahwa bayi lumba-lumba itu dipaksa untuk bekerja empat kali sehari, dan menimbulkan kemarahan. "Lumba-lumba itu berhenti bermain dan memainkan trik," ucap Lyubenov.

Yayasan perlindungan binatang Four Paws kepada BBC mengklaim dalam lima tahun terakhir, ada lima ekor lumba-lumba dan seekor anjing laut yang mati.

"Artinya bahkan secara kondisi pun tidak memenuhi syarat minimal untuk merawat hewan. Mereka begitu kesulitan dan tidak selamat," kata juru bicara organisasi, Yavor Gechev.

Sementara pakar biologi Tsvetan Stanev menuturkan bahwa menggunakan hewan dalam usia yang masih sangat muda merupakan kejadian yang "tak biasa" dalam pertunjukan.

Stanev menjelaskan lumba-lumba biasanya baru bisa diterjunkan dalam pertunjukan saat berumur enam bulan, dan tidak dipisahkan dari induknya pada awal-awal lahir.

Petisi pun muncul yang menyuarakan supaya Dolphinarium itu ditutup. Adapun manajemen pengelola pertunjukan membantah bayi itu mati saat melakukan atraksi.

Baca juga: Orangtua Diajak Jadi Induk Lumba-lumba, Apa Maksudnya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com