Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cemburu, Ibu 4 Anak Ini Teror dan Ancam Bunuh Guru Anaknya

Kompas.com - 29/08/2019, 16:35 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Agni Vidya Perdana

Tim Redaksi

Sumber Mirror

MANCHESTER, KOMPAS.com - Seorang ibu dari empat orang anak di Inggris harus menjalani proses hukum di persidangan setelah diduga mengancam akan membunuh guru sekolah putranya.

Perempuan bernama Nushee Imran itu mengaku dirinya merasa cemburu karena anaknya selalu bercerita tentang kebaikan gurunya yang bernama Rebecca Kind.

Perempuan berusia 40 tahun itu merasa bahwa guru putranya itu berniat memecah belah keluarganya dan memisahkan dirinya dari anak-anaknya.

Diberitakan Mirror, Imran mulai merasa khawatir setelah Rebbeca, yang juga koordinator pendidikan kebutuhan khusus, mulai mendukung salah satu putra Imran yang berkebutuhan khusus.

Baca juga: Diputus Pacar dan Hilang Pekerjaan, Pria Ini Ancam Bunuh 100 Orang

Imran pun mulai meneror guru itu dengan panggilan telepon, pesan singkat, dan email, setelah putranya yang berusia lima tahun kerap bercerita tentang kebaikan gurunya.

Kecemasannya memuncak setelah anaknya secara tiba-tiba bertanya padanya apakah dia dapat membeli bunga untuk gurunya itu.

Niat buruk Imran untuk menghabisi nyawa guru putranya itu terkuak setelah dia menemui seorang praktisi kesehatan mental dan mengungkapkan kegelisahannya.

Namun setelah mendengarkan cerita Imran, dokter itu menghubungi pihak kepolisian.

Tak lama kemudian, polisi menemui Rebecca Kind yang tak tahu apapun perihal ancaman tersebut.

Baca juga: Cemburu, Seorang Pria Aniaya Kekasihnya dengan Martil

Dia pun mengaku kaget dengan apa yang direncanakan orangtua siswanya karena dirinya merasa hanya menjalankan tugas sebagai guru.

Dilansir Mirror, pada Kamis (29/8/2019), Imran menjalani persidangan di Pengadilan Minshull Street di Manchester.

"Dia berkata ingin membunuh Nyonya Kind karena semua rasa sakit dan penderitaan yang disebabkannya," ujar Jaksa Penuntut, Justin Hayhoe.

Di hadapan persidangan, Imran juga mengakui semua teror yang dilakukannya, termasuk menguntit Kind dan menyebabkan kekhawatiran kekerasan pada Mei 2018 hingga April 2019.

Jaksa penuntut juga mengatakan, terdakwa sering meneror Kind lewat telepon dan email, bahkan mendatangi sekolah hingga empat kali sehari.

Baca juga: Diduga Bunuh Seorang Pemuda, 14 Anggota Geng Motor Ditangkap

Pihak sekolah mengetahui tindakan Imran dan sempat memintanya agar berhenti meneror Kind, tetapi permintaan itu tak digubris.

Jaksa menambahkan, awal tahun ini, Kind juga sempat melihat mobil Imran berada di sekitar rumahnya.

Tom McKail selaku pengacara pembela mengatakan, Imran menyesal dengan apa yang dilakukannya. Ia sadar tindakannya tidak rasional dan bodoh.

Dalam mitigasi, pengacara pembela, Tom McKail mengatakan bahwa kliennya telah menyesali perbuatannya.

"Dia tahu itu adalah perbuatan yang tidak rasional dan ceroboh," kata McKail.

Baca juga: Usai Dilaporkan ke Polisi, Pria Ini Ancam Bunuh Istri dan Semua Anaknya

"Dia kehilangan arah dan sedang berada di posisi yang tidak terlalu baik dalam hidupnya dan berada di bawah tekanan."

"Dia telah memahami pentingnya hubungan antara guru dengan orangtua," tambahnya.

Hakim Matthew Corbett-Jones menjatuhkan hukuman penjara enam bulan yang ditangguhkan selama satu tahun kepada Imran.

Hakim juga melarang Imran menghubungi Nyonya Kind selama lima tahun di bawah syarat perintah penahanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Mirror
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com