Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditanya Bakal Beli Jet Tempur Rusia Setelah Dikeluarkan AS dari F-35, Erdogan: Mengapa Tidak?

Kompas.com - 29/08/2019, 08:10 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan tidak menampik bakal membeli jet tempur Rusia setelah dikeluarkan Amerika Serikat (AS) dari program F-35.

Pernyataan itu dia sampaikan setelah bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin ketika menghadiri pameran kedirgantaraan internasional MAKS-2019 awal pekan ini.

Dalam pertemuan itu, Putin menuturkan Erdogan tertarik untuk membeli jet tempur generasi keempat Rusia Sukhoi Su-35, maupun generasi kelima Su-57.

Baca juga: Dikeluarkan AS dari Jet Tempur F-35, Turki Cari Pengganti Lain

Tak hanya itu. Seperti diberitakan CNN Turkey via Sputnik News Kamis (29/8/2019), Putin juga mengisyaratkan Erdogan juga tertarik melakukan produksi bersama.

"Mengapa tidak? Kami tak datang kemari hanya untuk membuang waktu," ujar Erdogan saat ditanya apakah Su-35 dan Su-57 merupakan alternatif bagi F-35.

Kepada awak media dalam perjalanan pulang kembali ke Ankara dari Moskwa, dia menerangkan bakal mendengar dahulu keputusan final AS soal jet tempur F-35.

"Setelah itu kami akan mengambil sikap. Pasar bisa membantu kami untuk memenuhi kebutuhan kami dalam skala luas," papar presiden berusia 65 tahun itu.

Dia menekankan bakal mengundang Putin untuk berkenan menghadiri Teknofest Istanbul Aerospace and Technology Festival yang bakal digelar 17-22 September mendatang.

Selain itu, Erdogan menjelaskan dia bakal segera menelepon Presiden AS Donald Trump untuk mendiskusikan sikap Washington soal isu jet tempur F-35.

"Dengan berpartisipasi di MAKS-2019, kami mempunyai kesempatan untuk mengetahui produk apa saja yang tengah keluar di sektor yang kami minati," paparnya.

Sebelumnya pada Juli lalu, AS telah menegaskan bakal mengeluarkan Turki dari program senjata yang disebut termahal sepanjang sejarah Negeri "Uncle Sam" itu.

Penyebabnya, Ankara tetap memutuskan untuk membeli sistem pertahanan buatan Rusia S-400 yang gelombang pengiriman kedua telah dilaksanakan Selasa (27/8/2019).

Gedung Putih menekankan, S-400 selain bisa dijadikan alat Rusia mencari kelemahan F-35, juga tidak cocok dengan sistem pertahanan yang dipunyai NATO.

Dalam kunjungannya ke ibu kota Estonia, Talinn, Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu menegaskan bahwa mereka bakal mencari pengganti lain setelah didepak AS.

Baca juga: Dikeluarkan dari Program Jet Tempur F-35, Begini Ancaman Erdogan kepada AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com