Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eks Bos Pentagon: AS Tak Bisa Apa-apa Tanpa Negara-negara Sekutunya

Kompas.com - 28/08/2019, 22:51 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON, KOMPAS.com - Mantan menteri pertahanan Amerika Serikat, Jim Mattis, memperingatkan bahwa AS tidak akan mampu bertahan tanpa dukungan dari negara-negara sekutunya.

Peringatan mantan bos Pentagon itu disampaikan melalui tulisan yang dimuat di Wall Street Journal, pada Rabu (28/8/2019), beberapa hari usai Presiden AS Donald Trump menghadiri pertemuan puncak G7 di Perancis, yang menunjukkan Amerika telah mulai keluar dari langkah sekutu-sekutu utamanya.

"Sebuah peringatan yang kerap disampaikan di Marinir adalah, saat Anda menuju pertempuran, bawalah seluruh teman Anda yang memiliki senjata," tulis Mattis, dalam komentar publik pertamanya sejak mundur dari jabatan menteri pertahanan AS pada Desember tahun lalu.

Baca juga: Pentagon Kini Punya Pemimpin Baru Setelah Hampir 7 Bulan Kosong

"Seorang pemimpin harus bisa menunjukkan ketajaman strategis yang mengikutsertakan rasa hormat terhadap negara-negara yang telah berdiri bersama kita saat masalah mulai terlihat."

"Bangsa-bangsa dengan sekutu akan berkembang, sedangkan yang tidak akan layu. Sendiri, Amerika tidak bisa melindungi rakyat dan ekonomi kita," lanjut Mattis.

Kolom opini Mattis itu diterbitkan hanya selang beberapa jam sebelum Menteri Pertahanan AS Mark Esper memberi arahan pers pertama di depan kamera sejak ditunjuk menjadi kepala Pentagon bulan lalu.

Esper memiliki tanggung jawab melaksanakan tuntutan Trump untuk penarikan sebagian besar pasukan AS di Afghanistan, Irak dan Suriah, kebijakan yang ditolak Mattis.

Baca juga: Pentagon Peringatkan Gedung Putih: Jangan Campur Aduk Politik dengan Militer

Mattis, seorang pensiunan jenderal Korps Marinir, mengatakan dirinya memutuskan untuk mundur dari jabatan menteri pertahanan setelah solusi konkret dan saran strategisnya, terutama dalam menjaga hubungan dengan negara sekutu, tidak lagi mendapat dukungan kepemimpinan AS.

"Yang paling membuat saya khawatir bukanlah musuh eksternal kita, melainkan perpecahan internal kita," katanya.

"Tidak seperti di masa lalu, di mana kita bersatu dan menarik sekutu, saat ini akal sehat kita sendiri tampaknya akan pecah."

"Untuk mempertahankan peran kepemimpinan kita, kita perlu menyatukan tindakan negara kita sendiri terlebih dahulu, terutama jika kita ingin membantu orang lain," tambahnya.

Baca juga: Pentagon Kembangkan Peluru Artileri Pintar yang Mampu Cari Target Sendiri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com