Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Gojek dan Sebut Indonesia Negara Miskin, Bos Taksi Malaysia Diamuk Netizen

Kompas.com - 28/08/2019, 16:56 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Agni Vidya Perdana

Tim Redaksi

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Bos taksi Big Blue Malaysia, Datuk Shamsubahrin Ismail, mengaku banyak mendapat pesan amarah dari netizen Indonesia di akun media sosial miliknya.

Hal itu diakui Shamsubahrin dalam konferensi pers, seperti diberitakan Malay Mail, Rabu (28/8/2019).

Sebelumnya sebuah video yang menampilkan Shamsubahrin mengatakan Malaysia merupakan negara kaya dan para pemudanya tidak miskin seperti Indonesia, menjadi viral.

Dalam video itu, Shamsubahrin juga mengatakan, Gojek hanya untuk orang miskin seperti di Jakarta, Thailand, India, Kamboja.

Baca juga: Dianggap Lecehkan Martabat Generasi Muda, Politisi Malaysia Tolak Gojek

"Jika anak muda di Indonesia makmur, mereka tidak akan pergi ke luar negeri untuk mencari pekerjaan," ucap Shamsubahrin dalam video tersebut.

Shamsubahrin membenarkan pernyataan yang ia lontarkan dalam video tersebut dan mengaku pernyataannya telah memicu kemarahan dari para pengendara Gojek dan pengguna media sosial di Indonesia.

Baca juga: Kronologi Bos Taksi Malaysia Tolak Gojek dan Sebut Indonesia Negara Miskin

Berbicara di hadapan awak media dalam konferensi pers, tokoh kontroversial di bidang tranportasi publik Malaysia itu mengaku akun media sosialnya telah dibanjiri pesan kemarahan dari orang Indonesia yang tersinggung dengan pernyataannya.

Shamsubahrin mengaku telah membaca berita tentang kondisi ekonomi yang tengah terjadi di Indonesia.

Baca juga: Dapat Penolakan di Malaysia, Apa Kata Gojek?

Dia juga mengaku telah bergabung dalam grup WhatsApp berisi para pengendara Gojek dan Grab dari Indonesia.

Shamsubahrin pun telah menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada masyarakat Indonesia, pada Rabu (28/8/2019).

Permintaan maaf itu terkait dengan pernyataan yang menyebut orang Indonesia miskin.

Sebelumnya, pengendara Gojek telah mengancam akan melayangkan surat protes kepada duta besar Malaysia untuk Indonesia, Zainal Abidin Bakar.

Mereka juga mengancam akan menggelar aksi demonstrasi di depan gedung Kedutaan Besar Malaysia pada 3 September 2019 jika tidak ada permintaan maaf.

Penyedia layanan transportasi online itu berencana akan melakukan ekspansi ke Malaysia. Namun, hal itu ditentang oleh pengusaha transpotasi lokal meski disambut baik oleh pemerintah setempat.

Baca juga: 4 Fakta tentang Masuknya Gojek ke Malaysia

Kritikan terhadap rencana ekspansi Gojek ke Malaysia juga disampaikan politisi lokal Khairuddin Aman Razali.

Anggota Dewan Rakyat dari Partai Islam Se-Malaysia itu menyebut datangnya Gojek ke Malaysia dapat meningkatkan potensi pelecehan seksual di kalangan generasi mudanya.

Politisi lain Husein Awang juga menyebut transportasi online sebelumnya telah meningkatkan angka pelecehan seksual di Indonesia.

Awang juga mendesak pemerintah Malaysia untuk menolak kehadiran Gojek dan mengembangkan transportasi publik yang sudah ada seperti MRT dan LRT.

Baca juga: Tolak Gojek dengan Sebut Indonesia Negara Miskin, Bos Taksi Malaysia Ini Meminta Maaf

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com