Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Hendak Pindahkan Ibu Kota ke Kalimantan Timur, Ini Daftar Negara yang Lebih Dulu Melakukan

Kompas.com - 27/08/2019, 15:19 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Selain itu, Abuja lebih netral baik etnis maupun politik. Grup Yoruba mendominasi Lagos. Sementara tenggara, penguasanya adalah Igbo, dengan Hausas di barat laut.

Baca juga: Ibu Kota Negara Pindah, Anies Sebut Kemacetan Tak Akan Berkurang di Jakarta

Pemindahan ke Abuja menghindari konflik yang terjadi pada periode 1967-1970. Ketika itu, Nigeria menderita akibat Perang Biafran yang dipicu keinginan Igbo melepaskan diri.

Abuja sudah direncanakan dengan jalan yang relatif lebar, terdapat mahkamah agung maupun parlemen. Tetapi, banyak badan federal yang memutuskan masih berkantor di Lagos.

5. Portugal

Selama 13 tahun, ibu kota Portugal bukan di Lisbon, melainkan Rio de Janeiro, Brasil. Sebabnya adalah ketika Perancis yang dipimpin Napoleon menyerang Portugal dalam Perang Peninsular (1807-1814).

Dinasti Nraganza bersama anggota keluarga kerajaan lain menuju koloni Portugal di Brasil, dan sampai di Rio de Janeiro pada Maret 1808 silam.

Rio di awal abad ke-19 merupakan kota kaya dengan ditemukannya emas, berlian, gula, terdapat juga budak mencapai jutaan orang atau sepertiga populasi.

Dom Joao VI yang merupakan putra mahkota langsung membentuk Kerajaan Portugal, Brasil, dan Algarves Raya. Menaikkan status Brasil dari koloni menjadi negara.

Pada 1821, Kerajaan Portugal kembali memindahkan kerajaannya kembali ke Lisbon hingga berakhirnya monarki di Portugal pada 1910.

6. Malaysia

Di bawah pemerintahan periode pertama Perdana Menteri Mahathir Mohamad, Negeri "Jiran" memboyong pemerintahannya dari Kuala Lumpur ke Putrajaya.

Meski begitu, Kuala Lumpur masih tetap menjadi ibu kota resmi Malaysia sekaligus kediaman resmi raja. Alasannya setelah Kuala Lumpur sudah terlalu padat.

Baca juga: Sesuai UU, KPK Akan Ikut Pindah ke Ibu Kota Baru

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com