Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/08/2019, 07:03 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

BIARRITZ, KOMPAS.com - Presiden AS Donald Trump mengungkapkan ketidaksenangannya setelah Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un mengawasi uji coba senjata baru.

Menurut militer Korea Selatan (Korsel), Korut nampaknya meluncurkan rudal balistik jarak pendek, dan menjadi protes atas rencana latihan perang gabungan Korsel-AS pekan lalu.

Kantor berita pemerintah Korut menyebut senjata itu merupakan "peluncur roket ganda berukuran besar" dengan Kim Jong Un menekankan pentingnya negaranya terus mengembangkan senjata.

Baca juga: Kim Jong Un Disebut Bisa Berbahaya Saat Musim Dingin

Di Perancis, di mana dilaksanakan KTT G7, Trump berusaha menafikan petingnya peluncuran rudal balistik itu, seperti diwartakan AFP Minggu (25/8/2019).

"Saya tentu tidak senang. Namun sekali lagi, dia tidak melanggar perjanjian," katanya merujuk kepada kesepakatan personal soal peluncuran rudal balistik jarak jauh.

Trump mengatakan, Kim menguji coba rudal jarak pendek yang merupakan hal standar. "Semua orang melakukannya. Kita berada di dunia rudal, suka atau tidak," lanjutnya.

Namun Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, yang duduk di samping Trump, menyanggah dan menyatakan uji coba senjata Korut jelas merupakan pelanggaran resolusi PBB.

Trump mempertaruhkan modal politik melalui pendekatan personal yang sejauh ini belum berhasil membujuk sang diktator Korut untuk menyerahkan nuklirnya.

Foto yang dirilis harian Korut Rodong Sinmun menunjukkan Kim berdiri di depan kendaraan peluncur beroda delapan, dengan gambar lain memperlihatkan uji coba dilaksanakan.

Pakar Korut Vipin Narang menuturkan, peluncuran Sabtu (24/8/2019) merupakan uji coba rudal keempat Korut sejak gagalnya pertemuan Trump dan Kim di Hanoi, Vietnam.

"Ini merupakan kampanye serta tekanan maksimum yang diberikan oleh Kim," lanjut Lektor Kepala di Institut Teknologi Massachusetts tersebut.

Baca juga: Kim Jong Un Sangat Puas dengan Uji Coba Rudal Keenam Korea Utara

Dialog yang Macet

Negosiasi antara AS dan Korut mengalami kemacetan semenjak pertemuan Trump dan Kim di Hanoi Februari lalu berakhir tanpa kesepakatan apa pun soal denuklirisasi.

Keduanya kemudian melanjutkan dialog level tinggi selepas bertemu di Zona Demiliterisasi yang membagi Korut dan Korsel. Namun kelanjutannya masih belum terjadi.

KCNA memberitakan, Kim menyebut 24 Agustus sebagai "hari baik" menyusul kesuksesan tes "rudal balistik kapal selam strategis" yang dilakukan tiga tahun silam.

Kim Dong-yub, peneliti di Institute for Far Eastern Studies Seoul mengungkapkan, komentar ini memang ditujukan kepada Trump dan bermaksud "signifikan".

"Dia menekankan bahwa meski pun tak diluncurkan di tengah dialog AS dan Korut, senjata itu tetap ada," lanjutnya. Trump bersikukuh hubungannya dengan Kim masih baik.

Awal Agustus ini, Trump menyatakan Kim mengirimkannya surat yang sangat indah dan berharap dialog bakal berlanjut setelah latihan perang gabungan dengan Korsel berakhir.

Washington menempatkan sekitar 30.000 tentara di Korsel untuk melindungi Negeri "Ginseng" itu dari negara tetangga sejak Perang Korea 1950-1953.

Pekan lalu, Utusan Khusus AS untuk Korut Stephen Biegun saat berkunjung ke Korsel menyatakan mereka siap "bergerak" begitu mendengar kabar dari Pyongyang.

Baca juga: Trump Klaim Pertemuan dengan Kim Jong Un Terjadi Berkat Twitter

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com