BIARRITZ, KOMPAS.com - Presiden AS Donald Trump mengungkapkan ketidaksenangannya setelah Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un mengawasi uji coba senjata baru.
Menurut militer Korea Selatan (Korsel), Korut nampaknya meluncurkan rudal balistik jarak pendek, dan menjadi protes atas rencana latihan perang gabungan Korsel-AS pekan lalu.
Kantor berita pemerintah Korut menyebut senjata itu merupakan "peluncur roket ganda berukuran besar" dengan Kim Jong Un menekankan pentingnya negaranya terus mengembangkan senjata.
Baca juga: Kim Jong Un Disebut Bisa Berbahaya Saat Musim Dingin
Di Perancis, di mana dilaksanakan KTT G7, Trump berusaha menafikan petingnya peluncuran rudal balistik itu, seperti diwartakan AFP Minggu (25/8/2019).
"Saya tentu tidak senang. Namun sekali lagi, dia tidak melanggar perjanjian," katanya merujuk kepada kesepakatan personal soal peluncuran rudal balistik jarak jauh.
Trump mengatakan, Kim menguji coba rudal jarak pendek yang merupakan hal standar. "Semua orang melakukannya. Kita berada di dunia rudal, suka atau tidak," lanjutnya.
Namun Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, yang duduk di samping Trump, menyanggah dan menyatakan uji coba senjata Korut jelas merupakan pelanggaran resolusi PBB.
Trump mempertaruhkan modal politik melalui pendekatan personal yang sejauh ini belum berhasil membujuk sang diktator Korut untuk menyerahkan nuklirnya.
Foto yang dirilis harian Korut Rodong Sinmun menunjukkan Kim berdiri di depan kendaraan peluncur beroda delapan, dengan gambar lain memperlihatkan uji coba dilaksanakan.
Pakar Korut Vipin Narang menuturkan, peluncuran Sabtu (24/8/2019) merupakan uji coba rudal keempat Korut sejak gagalnya pertemuan Trump dan Kim di Hanoi, Vietnam.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan