Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Telan 68 Paket Narkoba, Pria Kenya Ditahan di Bandara Thailand

Kompas.com - 22/08/2019, 18:14 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

BANGKOK, KOMPAS.com - Seorang pria berkewarganegaraan Kenya ditahan di bandara Bangkok, setelah diduga berusaha menyelundupkan puluhan paket narkoba di dalam perutnya.

Pria itu, yang diidentifikasi sebagai Glenn Chibasellow Ooko (43), diketahui menelan hingga 68 paket narkoba jenis kokain dan bermaksud menyelundupkannya ke Thailand.

Pria tersebut tiba dari Ethiopia menggunakan penerbangan ke bandara Suvarnabhumi, Bangkok, pada Senin (19/8/2019), di mana dia langsung ditahan.

Baca juga: Sembunyikan 500 Gram Kokain di Bawah Wig, Pria Kolombia Ditahan di Bandara Spanyol

Foto-foto yang dirilis Kantor Dewan Kontrol Narkotika Thailand (ONCB) menunjukkan hasil pemeriksaan sinar-X, yang memperlihatkan adanya puluhan benda berbentuk lonjong di perut tersangka, yang berisi kokain.

"Pria itu menelan kokain seberat total 1,2 kilogram yang dibagi menjadi 68 paket," kata ONCB dalam pernyataannya, Rabu (21/8/2019).

Foto yang dirilis Kantor Dewan Kontrol Narkotika Thailand (ONCB) menunjukkan hasil pemeriksaan sinar-X, yang memperlihatkan adanya puluhan benda berbentuk lonjong di perut tersangka, yang berisi kokain.AFP PHOTO / HANDOUT / OFFICE OF THE NARCOTICS CONTROL Foto yang dirilis Kantor Dewan Kontrol Narkotika Thailand (ONCB) menunjukkan hasil pemeriksaan sinar-X, yang memperlihatkan adanya puluhan benda berbentuk lonjong di perut tersangka, yang berisi kokain.

Pria tersebut ditangkap bersama dengan seorang warga negara Nigeria bernama Osita Joseph Ukpa, yang diyakini polisi bertindak sebagai perekrut pria Kenya itu untuk menyelundupkan narkoba.

"Ini merupakan bagian dari jaringan peredaran narkoba di Thailand," lanjut pernyataan ONCB, dikutip AFP.

Baca juga: Polisi Tangkap Pengedar Narkoba Jaringan Internasional yang Jual Kokain Ethiopia

Thailand telah lama menjadi pusat pernyelundupan narkoba, dengan banyak celah di perbatasannya dan lemahnya penegakan hukum, menjadikan lebih mudah bagi jaringan kejahatan transnasional untuk mengangkut narkoba mereka.

Thailand juga menjadi titik transit untuk rute perdagangan narkotika jenis metamfetamin bernilai miliaran dollar, yang diselundupkan melalui Myanmar dan Laos, sebelum kemudian dikirim ke negara-negara tujuan seperti Australia dan Jepang.

Modus penyelundupan narkoba dengan cara menelannya bukan hal baru, namun cara ini termasuk berbahaya karena adanya risiko paket mengalami kebocoran di dalam perut dan bisa berakibat kematian.

Pada Mei lalu, seorang pria Jepang dilaporkan tewas di tengah penerbangan dengan perut yang diketahui penuh narkoba jenis kokain, dan membuat pesawat mendarat darurat.

Baca juga: Dua Bersaudari Asal Belanda Selundupkan Kokain dalam Biskuit Cokelat

Pria berusia 42 tahun yang diidentifikasi bernama Udo N itu mengalami gejala aneh ketika pesawat terbang dari Bogota, Kolombia, menuju Tokyo dengan transit di Mexico City, Meksiko.

Penumpang pesawat itu mendadak kejang dan saat petugas medis datang setelah pesawat mendarat darurat, nyawanya sudah tidak terselamatkan.

Setelah dilakukan otopsi, di dalam perut pria itu ditemukan 246 paket kokain di mana satu paket mempunyai panjang 2,5 sentimeter, dan lebar 1 sentimeter.

Hasil pemeriksaan pascakematian menemukan penyebab kematian adalah cerebral edem, atau pembengkakan di otak yang diakibatkan oleh overdosis narkoba.

Baca juga: Tersapu ke Pantai, Paket Besar Berisi Kokain dan Ganja Kejutkan Warga AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com