Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dituding Jadi Penyebab Kebakaran Hutan Amazon oleh Presiden Brasil, NGO Tidak Terima

Kompas.com - 22/08/2019, 17:55 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Al Jazeera

BRASILIA, KOMPAS.com - Organisasi non-pemerintah (NGO) membantah ucapan Presiden Brasil Jair Bolsonaro bahwa mereka penyebab kebakaran hutan yang terjadi di Amazon.

Aktivis hingga pakar lingkungan menyebut tudingan Bolsonaro hanyalah tameng untuk menyembunyikan pembongkaran perlindungan hutan hujan tropis terbesar dunia.

Diberitakan Al Jazeera Rabu (21/8/2019), anggota NGO menyatakan bahwa justru petani yang tengah membuka lahan yang mempunyai andil dalam kebakaran hutan di Amazon.

Baca juga: Presiden Brasil Tuduh NGO sebagai Penyulut Kebakaran Hutan Amazon

"Ini komentar sakit dan menyedihkan," demikian keluhan Marcio Astrini, koordinator kebijakan publik Greenpeace Brasil.

"Pembakaran dan meningkatnya deforestasi adalah hasil dari kebijakan anti-lingkungannya," lanjut Astrini kembali.

Bolsonaro, sosok yang skeptis akan isu lingkungan, ingin membuka Amazon bagi pertanian dan pertambangan. Dia menyuruh negara lain untuk mengurus urusan mereka.

Dalam pernyataan di Facebook Live sebagaimana diwartakan Reuters, Bolsonaro menuturkan dia mendapat kesan bahwa NGO yang "menyalakan api" di Amazon.

"Kejahatan sudah terjadi. Sebab yang mereka minta hanyalah uang," kata presiden yang mulai menjabat di Negeri "Samba" sejak 1 Januari 2019 ini.

"Apa tujuan mereka? Tidak lain adalah untuk memberikan masalah bagi pemerintahan Brasil," demikian komentar yang keluar dari presiden 64 tahun itu.

Ketika ditanya apa dia mempunyai bukti atas omongannya, Bolsonaro berkilah dia belum membuat "pernyataan tertulis", dan menambahkan "bukan begitu caranya".

Bolsonaro langsung menyanggah data itu dengan mengatakan, ini memang "musim queimada". Yakni ketika para petani melakukan pembersihan lahan.

"Saya dulu sering dipanggil Kapten Chainshaw. Sekarang, julukan saya adalah Nero karena sudah membuat kebakaran hutan Amazon," papar Bolsonaro.

Dia juga mengomentari perjanjian iklim Paris. Dia berujar jika traktat itu bagus, seharusnya Amerika Serikat (AS) juga bertahan di dalamnya.

Ilmuwan iklim Carlos Nobre menjelaskan petani memang menunggu musim kemarau sebelum membakar lahan karena saat itu, hutan menjadi lebih kering hingga mudah terbakar.

"NGO yang bekerja di Amazon tidak menggunakan api. Sebaliknya, mereka mendukung kelompok setempat menghindarinya," kata peneliti dari Universitas Sao Paulo.

Mantan calon presiden Brasil Marina Silva berkicau di Twitter bahwa komentar Bolsonaro menunjukkan adanya kekurangan komitmen dalam menghadapi kebenaran yang akut.

Baca juga: Kebakaran Hutan Amazon Akibat Deforestasi, Ini Efeknya secara Global

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Al Jazeera
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com