Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korea Utara Sebut Uji Coba Rudal AS Langkah Berbahaya dan Bisa Picu Perang Dingin

Kompas.com - 22/08/2019, 11:40 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber Reuters,AFP

PYONGYANG, KOMPAS.com - Uji coba rudal jarak menengah yang dilakukan Amerika Serikat pada Minggu (18/8/2019) lalu, telah mengusik Korea Utara.

Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Korea Utara mengkritik uji coba rudal AS dan rencana pengiriman jet tempur F-35, serta peralatan militer ofensif lainnya ke sekitar Semenanjung Korea.

Menurutnya, tindakan-tindakan AS tersebut merupakan langkah berbahaya yang dapat memicu terjadinya perang dingin baru di wilayah Semenanjung Korea.

Sementara itu, menurut media pemerintah Korea Utara, KCNA, Pyongyang tetap tidak mengubah posisinya dalam menyelesaikan setiap permasalahan di Semenanjung Korea dengan jalur dialog dan negosiasi.

Baca juga: Keluar dari Perjanjian Nuklir, AS Uji Coba Rudal Jelajah Jarak Menengah

"Akan tetapi dialog yang disertai ancaman militer tidak terlihat menarik bagi kami," kata juru bicara kementerian Korea Utara dalam pernyataan yang dikutip KCNA.

KCNA juga kembali mengutarakan protes Korea Utara terhadap impor persenjataan berteknologi tinggi yang dilakukan Korea Selatan dari AS, seperti jet tempur siluman F-35, dan menyebut tindakan itu sebagai provokasi serius.

"Langkah-langkah militer yang berbahaya dan tidak biasa kini sudah terlihat. Hal itu akan memicu perang dingin baru di Semenanjung Korea dan sekitarnya," lanjut pernyataan itu.

Pembicaraan tingkat kerja antara AS dengan Korea Utara belum kembali dimulai sejak terhenti pascapertemuan puncak kedua yang gagal antara Presiden AS Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Hanoi, di bulan Februari.

Baca juga: AS Uji Coba Rudal, Rusia: Kami Tidak Akan Bereaksi Terhadap Provokasi

Namun Trump dan Kim Jong Un telah sepakat untuk membuka kembali perundingan, setelah keduanya bertemu secara singkat di zona demiliterisasi Korea, akhir Juni lalu.

Utusan AS untuk Korea Utara, Stephen Biegun, yang ditugaskan Washington untuk memimpin pembicaraan tingkat kerja dengan Pyongyang, telah berada di Seoul, setelah sempat mengunjungi Jepang guna membahas masalah denuklirisasi Semenanjung Korea.

"Kami siap untuk terlibat (dalam negosiasi) segera setelah kami mendapat kabar dari rekan-rekan kami di Korea Utara," ujar Biegun, Rabu (21/8/2019).

Diberitakan sebelumnya, Departemen Pertahanan AS telah mengumumkan bahwa mereka telah melakukan uji coba peluncuran rudal jarak menengah yang menjangkau lebih dari 500 kilometer pada Minggu (18/8/2019).

Baca juga: Resmi Keluar dari Perjanjian Nuklir, AS Bakal Percepat Pengembangan Rudal Balistik

Uji coba tersebut menjadi yang pertama kalinya sejak AS resmi menarik diri dari Perjanjian Nuklir Jarak Menengah (INF).

Korea Utara juga telah melakukan uji coba peluncuran rudal balistik jarak pendek sebanyak enam kali dalam rentang waktu kurang dari dua bulan terakhir.

Uji coba tersebut dilakukan sebagai peringatan terhadap AS dan juga Korea Selatan yang menggelar latihan militer gabungan, selain itu juga demi alasan memperkuat keamanan dalam negeri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com