Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rabu Malam, Ratusan Warga Hong Kong Gelar Aksi Duduk di Stasiun MRT

Kompas.com - 22/08/2019, 05:27 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

HONG KONG, KOMPAS.com - Ratusan warga Hong Kong kembali menggelar aksi pada Rabu (21/8/2019) malam. Kali ini mereka menggelar aksi duduk di stasiun MRT dekat perbatasan.

Dilansir AFP, ratusan warga Hong Kong yang mengenakan masker tampak berkumpul di stasiun MRT di Yuen Long, yang berada dekat dengan perbatasan China.

Aksi damai dengan duduk di stasiun kereta itu dilakukan untuk memperingati insiden penyerangan terhadap massa pengunjuk rasa oleh kelompok berkaus putih tak dikenal yang bersenjatakan tongkat, di Yuen Long pada 21 Juli lalu.

Akibat penyerangan itu, sekitar 48 orang harus dilarikan ke rumah sakit, beberapa dengan luka yang cukup parah.

Baca juga: Taiwan Tawarkan Suaka bagi Peserta Demo Hong Kong, China Marah

Aksi duduk di stasiun MRT Yuen Long itu bertujuan untuk mendesak polisi mengusut kasus penyerangan itu dan menindak para pelakunya.

Pada hari terjadinya insiden, polisi Hong Kong dinilai lambat dalam merespons sehingga memicu isu bahwa polisi dan pelaku penyerangan telah berkolusi.

Pihak kepolisian langsung membantah tuduhan itu, namun kepercayaan warga terhadap pasukan keamanan telah jatuh ke titik terendah, terutama usai polisi dituding menyalahgunakan kekuatan dalam menghadapi para pengunjuk rasa.

Dalam aksi pada Rabu malam, setelah para komuter kembali ke rumah, pengunjuk rasa mulai melakukan aksi duduk di sepanjang jalan di depan stasiun Yuen Long.

Baca juga: Ketegangan Antara Massa Pro-Hong Kong dan Pro-China Terus Meningkat di Australia

Tampak sejumlah pengunjuk rasa membawa plakat bertuliskan "Bebaskan Hong Kong" dan meneriakkan tuntutan agar para pelaku penyerangan dibawa ke hadapan pengadilan.

"Orang-orang berada di sini untuk memberi tahu pemerintah bahwa kami marah dan kami ingin para pelaku penyerangan harus diadili," kata Chloe (23), salah seorang peserta aksi, kepada AFP.

Aksi duduk pada Rabu (21/8/2019) malam itu berlangsung damai, dengan sebagian besar pengunjuk rasa tampak tidak mempersiapkan diri untuk terlibat bentrokan dengan polisi.

Sementara belum ada perkembangan atas kasus penyerangan di Yuen Long, polisi mengatakan bahwa mereka telah menangkap 28 orang yang diduga berkaitan dengan insiden pada 21 Juli itu.

Kawasan Yuen Long berada di New Territories, Hong Kong, sebuah kawasan pedesaan dengan banyak desa di sekitarnya.

Baca juga: Imbas Protes dan Perang Dagang, Sektor Properti Hong Kong Terpukul

Kawasan itu dikenal karena memiliki koneksi dengan triad, sebuah kelompok kriminal terorganisir. Wilayah itu juga diketahui menjadi kawasan penduduk yang pro-Beijing.

Hong Kong telah jatuh ke dalam krisis terburuk sejak 1997, ketika wilayah itu diserahkan kembali oleh Inggris ke pemerintah China.

Krisis dipicu oleh warga Hong Kong yang menolak RUU Ekstradisi yang memungkinkan untuk dilakukannya ekstradisi dari Hong Kong ke China dan pemerintahan lainnya.

RUU kontroversial itu telah ditangguhkan, namun gerakan unjuk rasa telah berkembang menjadi menuntut reformasi demokrasi secara luas.

Baca juga: Dukung Demo Anti-Pemerintah Hong Kong, 2 Pilot Cathay Pacific Dipecat

Pemerintah Hong Kong sejauh ini masih tegas menolak tuntutan para pengunjuk rasa, termasuk membatalkan RUU ekstradisi sepenuhnya, pengunduran diri pemimpin eksekutif kota Carrie Lam, serta menuntut penyelidikan independen terhadap tindakan keras polisi selama menghadapi pengunjuk rasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com