Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Sebab Pembatalan Kunjungan Trump ke Denmark, Ini 5 Fakta Greenland yang Perlu Diketahui

Kompas.com - 21/08/2019, 20:39 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

Kampanye itu mulai diterapkan dengan pengiriman misi penelitian pada 2004, dengan perusahaan China memperoleh hak untuk melakukan penambangan.

Tahun lalu, kelompok pebisnis yang didukung Beijing menawarkan pembangunan tiga bandara internasional di pulau dengan ibu kota Nuuk itu.

Rencana itu langsung mendapat peringatan dari Denmark dan AS, dan dibatalkan setelah Kopenhagen siap menggelontorkan dana.

Baca juga: Trump Berjanji Tak Akan Lakukan Ini di Greenland

3. Di Tengah Pemanasan Global

Teritori terluas dunia itu kini menjadi sorotan buntut mencairnya es di Arktik dua kali lebih cepat dan terjadi juga di belahan Bumi lainnya.

Merujuk kepada keterangan Organisasi Meteorologi Dunia, level air di Greenland mengalami kenaikan hingga 3,3 milimeter setiap tahunnya.

Fenomena ini ditambah dengan sederet catatan mengkhawatirkan lainnya. Laut naik 25-30 persen lebih cepat saat 2004-2015 dibanding 1993-2004.

Mencairnya lapisan es Greenland menyumbang 25 persen kenaikan sejak 20 tahun terakhir. Fakta ini bisa semakin meningkat karena cairnya gletser.

Pakar menyatakan jika lapisan es di Greenland mencair seluruhnya, maka permukaan air bakal mengalami kenaikan hingga tujuh meter.

Baca juga: PM Denmark: Ketertarikan Trump Beli Greenland Itu Konyol

4. Kaya akan Minyak

Meski begitu, mencairnya es di Greenland bisa memberi keuntungan karena wilayah itu kaya akan minyak, gas, dan minera lain. Belum lagi cadangan ikan serta udang.

Lapisan tanahnya kaya akan emas, rubi, uranium, besi, nikel, titanium, tembaga, yang tentu bakal menarik investasi negara asing.

Di bawah gletser yang mencair terdapat batu kaya mineral yang bisa dijadikan pupuk di tanah kering Afrika maupun Amerika Selatan.

5. Ketertarikan Terdahulu AS

Keinginan Trump untuk membeli Greenland bukanlah hal baru. Jauh sebelumnya, Kemenlu AS pernah tertarik mendapatkannya pada 1867.

Kemudian pada 1946, Presiden Harry S Truman menawarkan emas senilai 100 juta dan sebagian Alaska demi membeli pulau itu dari Denmark.

Pada 1916, terkuak bahwa Kopenhagen sebelumnya pernah menjual Hindia Barat Denmark kepada Washington senilai 25 juta dollar, dan menjadi Kepulauan Virgin.

Baca juga: Greenland Terbuka untuk Bisnis Tetapi Tidak untuk Dijual

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com