Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Greenland Tak Dijual, Trump Batalkan Kunjungan ke Denmark

Kompas.com - 21/08/2019, 17:28 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Heru Margianto

Tim Redaksi

Sumber BBC,APnews

WASHINGTON KOMPAS.com - Presiden AS Donald Trump membatalkan kunjungan kenegaraan ke Denmark usai perdana menteri negara tersebut menyatakan tidak akan menjual Greenland ke AS.

Berdasarkan laporan BBC, Rabu (21/8/2019), Trump dijadwalkan akan berkunjung ke Denmark pada 2 September atas undangan Ratu Denmark, Margrethe II.

Minggu lalu, pria 73 tahun itu mengaku tertarik untuk membeli Greenland yang merupakan wilayah otonom Denmark.

Perdana Menteri Denmark, Mette Frederiksen, menyatakan keinginan Trump adalah hal yang tidak masuk akal dan berharap Trump hanya main-main dengan pernyataanya.

Juru bicara Gedung Putih mengonfirmasi pembatalan kunjungan tersebut.

Pihak Kerajaan Denmark pun mengaku telah mendapatkan kabar mengenai pembatalan tersebut.

Lene Belleby, kepala komunikasi Kerajaan Denmark, mengaku terkejut dengan pembatalan kunjungan itu.

Baca juga: Trump Berjanji Tak Akan Lakukan Ini di Greenland

Menurut pernyataan gedung Putih, Trump telah menerima undangan kunjungan tersebut pada akhir Juli.

Rencananya, perjalanan akan dimulai pada awal Agustus, termasuk kunjungan ke Polandia untuk memperingati 80 tahun dimulainya Perang Dunia II.

Trump mengaku tertarik untuk membeli Greenland karena menganggap negara otonom tersebut sangat strategis untuk dijadikan real estate.

Trump juga tertarik karena sumber daya alam Greenland seperti batu bara, seng, tembaga, dan bijih besi.

Namun, Greenland bukan tanpa masalah.

Wilayah itu tercatat memiliki sejumlah masalah sosial seperti tingkat bunuh diri, alkoholisme, dan pengangguran.

Wilayah itu sangat tergantung pada Denmark yang menanggung dua pertiga anggaran Greendland.

Pejabat Greenland dan Denmark menolak permintaan Trump.

"Greenland tidak untuk dijual, tetapi Greenland terbuka untuk perdagangan dan kerjasama dengan negara-negara lain, termasuk AS," kata perdana menteri wilayah itu, Kim Kielsen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC,APnews
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com