Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 21/08/2019, 15:17 WIB

BRASILIA, KOMPAS.com - Badan penelitian angkasa Brasil menyatakan, kebakaran hutan yang terjadi di Amazon mencatatkan rekor terbaru pada tahun ini.

Berdasarkan data satelit, Institut Nasional untuk Penelitian Angkasa (Inpe) menyatakan terdapat peningkatan hingga 83 persen jika dibandingkan periode yang sama.

Baca juga: Menurut Menteri LHK, Ini Sebab Kebakaran Hutan Tahun Ini Lebih Parah

Dilansir AFP Selasa (20/8/2019), hampir 73.000 kebakaran hutan tercatat sepanjang Januari hingga Agustus. Dibandingkan 39.759 pada tahun lalu.

Sementara diberitakan BBC, citra satelit menunjukkan negeri bagian paling utama, Roraima, tertutupi awan hitam. Sementara Amazonas mendeklarasikan keadaan darurat.

Data yang dipaparkan Inpe merupakan data tertinggi sejak 2013 silam. "Yang kita saksikan adalah konsekuensi dari meningkatnya deforestasi baru-baru ini," kata Ricardo Mello dari WWF's Amazon.

Kabar itu juga muncul setelah Presiden Brasil Jair Bolsonaro memecat kepala badan penelitian itu setelah muncul publikasi soal data deforestasi.

Bolsonaro saat ini menjadi sorotan utama dan sasaran kritik oleh kalangan pemerhati lingkungan karena mendukung petani atau pemilik lahan membakar hutan.

Bolsonaro langsung menyanggah data itu dengan mengatakan, ini memang "musim queimada". Yakni ketika para petani melakukan pembersihan lahan.

Saya dulu sering dipanggil Kapten Chainshaw. Sekarang, julukan saya adalah Nero karena sudah membuat kebakaran hutan Amazon," katanya dikutip Reuters.

Namun, Inpe melalui penelitinya Alberto Setzer menuturkan jumlah kebakaran yang tercatat tidak sesuai dengan yang biasanya dilaporkan saat musim kemarau.

Setzer menjelaskan musim kemarau memang membantu menyebarkan api. Namun memulai kebakaran merupakan perbuatan manusia atau karena kecelakaan.

Brasil tercatat sebagai yang paling banyak mengalami kebakaran hutan sepanjang 2019 ini di kawasan Amerika Latin. Disusun Venezuela dan Bolivia.

Merupakan hutan hujan terbesar di dunia, Amazon merupakan paru-paru utama dunia yang merupakan pilar terakhir untuk mencegah pemanasan global.

Baca juga: Menteri LHK Klaim Kebakaran Hutan di Kalimantan Sudah Menurun

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber BBC,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke