Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandera Penumpang Pakai Pistol Mainan, Pelaku Pembajakan Bus Ditembak Mati Polisi

Kompas.com - 20/08/2019, 23:28 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

RIO DE JANEIRO, KOMPAS.com - Kepolisian Brasil telah berhasil menggagalkan upaya pembajakan bus yang menyandera lebih dari 30 orang penumpang.

Pelaku pembajakan dilumpuhkan dan ditembak mati oleh polisi setelah drama penyanderaan selama beberapa jam di sebuah jembatan utama saat lalu lintas sibuk.

Diketahui kemudian bahwa pelaku ternyata membawa pistol mainan.

Insiden penyanderaan itu terjadi di sebuah jembatan yang menghubungkan kota Rio de Janeiro dengan kota Niteroi. Pelaku juga membawa jerigen bensin.

Sekitar 31 penumpang sempat terjebak selama empat jam sebelum polisi dapat membebaskan mereka. Seluruh sandera dapat keluar tanpa cedera.

Baca juga: Salah Kirim Kode untuk Pembajakan Pesawat, Seorang Pilot Ditangguhkan

Enam penumpang lainnya, terdiri dari empat wanita dan dua pria, sempat lebih dulu dibebaskan.

Seorang juru bicara polisi militer mengatakan pria itu ternyata membawa senjata mainan.

"Tindakan yang diperlukan diambil penembak jitu untuk menetralkan (pembajak) dan menyelamatkan orang-orang di bus. Dia (pembajak) tewas di tempat kejadian," kata juru bicara itu.

Polisi bersenjata berat, termasuk personel militer dan penembak jitu telah ditempatkan di sekitar bus saat dilakukan negosiasi dengan pelaku pembajakan, yang identitasnya belum dirilis.

Dalam siaran langsung yang disiarkan televisi, sejumlah mobil ambulans telah disiagakan di dekat bus, yang siap menerima para sandera saat mereka dibebaskan satu demi satu.

Baca juga: Pembajakan Pesawat Bangladesh, Terduga Pelaku Ditembak Mati Pasukan Khusus

Dilansir AFP, pelaku dilaporkan menaiki bus sekitar pukul 05.30 pagi dan mulai mengancam para penumpang.

"Pelaku mengatakan bus sedang dibajak dan tidak meminta barang-barang kami," kata Hans Moreno, salah seorang penumpang bus yang dibajak, kepada stasiun televisi, Globo TV.

"Dia (pelaku) terlihat sangat tenang dan tak banyak berbicara," tambahnya.

Sementara penumpang lainnya, Walter Freire, mengaku sempat berpikir bahwa dirinya akan mati. "Saya bersyukur polisi dapat bekerja dengan baik," ujarnya.

Insiden yang terjadi saat jam sibuk itu sempat membuat lalu lintas di jembatan yang membentang di Teluk Guanabara lumpuh.

Halaman:
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com